Selasa, 04 Juli 2017

Unilever Perkenalkan Tas Belanja Ramah Lingkungan

Sampah plastik merupakan penyumbang terbesar sampah domestik | kantong spunbond


kantong spunbond


Okti Damayanti dalam siaran persnya, Rabu, mengatakan, "Program kerja sama Unilever dengan Hypermart ini merupakan bentuk komitmen Unilever dalam mengedukasi masyarakat untuk turut ambil bagian dalam upaya melestarikan lingkungan melalui penggunaan produk daur ulang di dalam aktivitas mereka sehari-hari."

Tas Trashion untuk saat ini tersedia di 18 outlet Hypermart yang di Jabodetabek. Tas ini tersedia dalam tiga ukuran dengan harga mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 27.000.

Perancangan tas ini berangkat dari fakta bahwa sampah plastik merupakan penyumbang terbesar sampah domestik atau sampah rumah tangga. Berdasarkan data terakhir Dinas Kebersihan DKI Jakarta, misalnya, dari total sampah Jakarta sekitar 27.966 meter kubik per hari atau 116 juta ton per tahun, sekitar 80 persen merupakan sampah rumah tangga yang kebanyakan berupa sampah plastik.

Acara peluncuran tas belanja dengan nama Trashion itu dilakukan di Hypermart, Mal Karawaci, Tangerang, Selasa, dan dihadiri, antara lain, oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, Direktur Customer Development PT Unilever Indonesia Tbk, Okti Damayanti, dan Direktur Merchandising dan Marketing Matahari Food Business PT Matahari Putra Prima, Meshvara Kanjaya. Trashion (dari kata Inggris trash dan fashion) dirancang khusus oleh kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Unilever untuk mengurangi dampak sampah kemasan plastik.

 PT Unilever Indonesia Tbk bekerja sama dengan Hypermart meluncurkan tas belanja ramah lingkungan dari bahan plastik daur ulang yang bisa dipakai berulang kali.

Mal Jakarta Siap Ganti Plastik dengan Tas Daur Ulang | kantong spunbond



"(Tas berbahan ramah lingkungan) dari malnya sendiri dong, masa tasnya dari kita. Jangan mau untungnya saja. Sejauh ini semuanya mendukung, mereka mau," lanjut Jokowi.

Menurut Jokowi, program pengurangan tas plastik itu akan diuji coba selama satu bulan mendatang dan setelahnya akan dievaluasi. 

Sudah satu minggu lalu (surat edaran) kita edarkan. Semua mal di Jakarta pakai tas daur ulang, jadi bisa dipakai terus," ujar Jokowi seusai bertandang ke markas Slank di Gang Potlot III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2013) siang.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, para pengelola mal di Jakarta menyanggupi menyediakan tas belanja berbahan ramah lingkungan untuk menggantikan tas belanja berbahan plastik, sesuai yang diminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui surat edaran.

Yuk "Cinta Mati" sama Tas Belanja Ramah Lingkungan! | kantong spunbond



"Saya ingin tas seperti ini menjadi ikon, bukan sekadar tas belanja,"   tutur Adjie Notonegoro menambahkan pula.

So, kebayang kan kalau lama-kelamaan green bag bisa begitu merasuk ke   banyak sisi kehidupan makin banyak orang. Tinggal dibiasakan saja. Ke mana-mana selalu membawa tas belanja ramah lingkungan. 

Sementara, Direktur Operasional Supermarket Hero Supermarket Sugiyanto   Wibawa menambahkan pilihan pada bahan bukan plastik pada green bag   keluarannya adalah semacam nilai tambah. Dengan begitu, pelanggan tidak   cuma membawa tas seperti itu hanya untuk berbelanja. "Ada ide lain bagi   orang bisa membawa tas belanja ramah lingkungan untuk berbagai   aktivitas," imbuhnya.

Makanya, barang belanjaan langsung dibawa memakai troli besar ke   kendaraan pelanggan. "Kami tidak memakai tas belanja plastik," ujar   Juru Bicara Makro Basuki Ismael sembari menambahkan kalau pihaknya,   dalam kaitan ini, sudah berperilaku "hijau" sejak awal.

Sementara, lain lagi cerita soal tas belanja ramah lingkungan di Makro.   Bermain di sektor perkulakan membuat pelanggan perusahaan di Indonesia   yang sekarang dimiliki oleh Grup Lotte asal Korea Selatan ini membeli   barang kebutuhan dalam jumlah besar.

Ketimbang Hero, Carrefour lebih awal setahun mempromosikan tas dari   bahan yang bisa didaur ulang tersebut. Makanya, dalam hitung-hitungan   Irawan, pihaknya sudah meluncurkan sekitar sejuta tas berwarna hijau   tersebut.

Tujuan jangka pendek memang untuk mengurangi volume penggunaan tas   belanja plastik di gerai kami," begitu Direktur Corporate Affair Carrefour Indonesia Irawan D Kadarman menceritakan alasannya soal green bag ala peritel asal Perancis ini.

Tambahan lainnya sebagai pemanis adalah aksen perempuan dan pohon yang mampu menunjukkan citra ramah lingkungan. Yang juga tak ketinggalan adalah kata “Indonesia”. Adjie mengaku selalu membubuhkan “kata sakti” itu pada setiap karya-karyanya. “Buatan dalam negeri. Supaya kita juga bangga,” katanya memberi alasan.

Tak berhenti sampai di situ saja, Adjie juga mencari bahan goni yang kuat, dalam arti tidak mudah sobek saat dijahit atau dipakai membawa barang-barang di dalamnya.  Oh iya, tas unik itu ukurannya 38 cm panjang, 32 cm lebar, dan 10 cm tebal.

Adjie, lebih lanjut menambahkan,  pada tahap awal, dirinya menyeleksi berbagai bahan goni. Upaya ini untuk menepis anggapan kalau bahan goni selalu membuat kulit gatal jika dipakai.

Goni memang menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih sebagai pengganti plastik. Bahan lain yang kerap dimanfaatkan adalah kain dan plastik yang bisa didaur ulang.

Sudah begitu, plastik memang butuh waktu teramat panjang untuk terurai   alami. Seribu tahun lamanya. Selama menapaki masa itu, plastik menjadi   polutan signifikan.

Catatan menunjukkan cara gampang untuk membungkus permukaan Bumi adalah dengan terus menerus memanfaatkan kantong plastik. Diperkirakan tiap   tahun 500 juta sampai dengan satu miliar kantong plastik dipakai di   seluruh dunia. Nah, dengan jumlah sebanyak itu, seluruh permukaan Bumi   bisa sepuluh kali lipat terbungkus!

Tas belanja ramah lingkungan atau yang acap disebut sebagai green bag,   sejatinya, makin hari makin menjadi bagian dari kehidupan banyak dari   kita semua. Alasannya, penggunaan plastik makin lama bukannya makin   berkurang.

Mengapa goni mampu merebut hati kelahiran Jakarta 18 Juli 1961 ini?   Soalnya, kini, banyak orang justru melupakan karung goni. "Karung kan   cuma dikenal sebagai tempat beras. Habis dipakai, cuma jadi keset,"   katanya.

Ya, Adjie mengaku kepincut bahan goni waktu pihak Hero Supermarket   mengajaknya mendesain tas belanja ramah lingkungan yang bakal   disebarluaskan untuk para pelanggan mulai Oktober lalu. "Itu yang   terpikir untuk menggeser tas belanja plastik," kata Adjie.

Jangan terburu menebak kalau tas hasil jahitan tangan itu cuma layak   dibawa ke pesta. Juga, jangan cepat-cepat berkesimpulan kalau tas   berpegangan asimetris dengan satu sisi panjangnya 30 cm sementara sisi lainnya 15 cm itu hanya pantas dibawa saat kuliah. "Tas itu   adalah tas belanja. Tapi, dijamin deh, bisa dipakai laki-laki dan   perempuan untuk ke mana-mana," kata desainer Adjie Notonegoro beberapa   waktu lalu.

Pada jari-jari tangan kanannya nan lentik, tas goni itu terlihat serasi. Dominasi warna coklat berpadu padan dengan baju atasan merah jambu plus celana pendek denim biru yang dikenakan perempuan foto  model itu kala berjalan melenggang di atas karpet.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar