Rabu, 03 Januari 2018

Transmart Carrefour Peduli Indonesia Tanpa Sampah Plastik

Sampah telah lama menjadi masalah serius bagi lingkungan | goodie bag eksklusif

goodie bag eksklusif


"Secara mudah, Green Bag akan ditemukan oleh konsumen karena sengaja ditaruh di titik-titik strategis di seluruh gerai kami," ujar Satria Hamid.

Jadi, mulai lah membawa tas belanja sendiri saat berbelanja. Jadikan ini sebagai gaya hidup karena aksi kecil ini akan menjadi besar jika semakin banyak orang yang sadar dan melakukannya. Ayo ajak semua membantu menyelamatkan Bumi untuk kelangsungan hidup anak cucu kita.

Karena dibuat dengan bahan yang kuat, tas belanja ini dapat digunakan secara berulang dan bisa dilipat-lipat sehingga menghemat ruangan saat Anda harus menaruhnya di tas jinjing atau kantong jaket. Harga reusable bag mulai dari Rp 7.900,-;Rp 8.900,-;Rp 14.900,- hingga Rp 19.900,- tergantung besarannya. Bentuk kepedulian ini diharapkan dapat disambut baik oleh konsumen.

Sebagai bentuk dukungan pada gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, Transmart Carrefour mengkampanyekan Aksi Transmart Peduli Tanpa Kantung Plastik yaitu dengan cara mengajak konsumen untuk membawa tas belanja sendiri daripada menggunakan plastik. Sebagai awal, kehadiran Green Bag dapat menjadi tas belanja pertama Anda. Hadir dalam beberapa ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

"Kesiapan masyarakat dan edukasi baik dari pemerintah maupun komunitas mengenai bahaya plastik belum sebesar sekarang," ujar Satria Hamid.

Pada tahun 2012, Transmart Carrefour menjadi pionir dalam membatasi penggunaan plastik saat berbelanja. Hal ini dilakukan dengan cara memberi harga pada konsumsi plastik yang digunakan untuk membungkus belanjaan. Namun hal tersebut masih kurang mendapat sambutan baik dari masyarakat.

"Kami sadar masalah sampah plastik kian lama dapat menjadi besar jika tidak ditangani serius. Maka dari itu kami sebagai pelaku usaha ritel berusaha mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menghargai penggunaan plastik belanja. Diperlukan usaha bersama yaitu kesiapan konsumen sebagai pembeli dan juga pemilik usaha ritel lain untuk bersama mendukung lebih peduli lingkungan," kata Satria Hamid, Corporate Communication GM PT Trans Retail Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk mendukung kampanye Indonesia Bebas Sampah 2020. Tujuannya, agar masyarakat tidak mudah membuang kantong plastik, sehingga ada penghematan dalam penggunaannya.

Pemerintah bersama dengan pemerintah daerah, dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan mengevaluasi harga plastik yang biasa diberikan secara cuma-cuma oleh pengusaha ritel maupun usaha rumah tangga.

Uji coba memberi harga jual untuk plastik akan dilakukan setidaknya selama tiga bulan. Hal ini mengacu pada Surat Edaran bernomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tertanggal 17 Februari 2016 yang berisi ditetapkan harga kantong plastik yang harus dibeli masyarakat di tingkat peritel minimal Rp 200.

Sampah telah lama menjadi masalah serius bagi lingkungan kita. Telah banyak permasalahan yang muncul dari sampah plastik mulai dari sampah industri sampai rumah tangga. Perlu usaha yang berkesinambungan antar masyarakat dan pemerintah, maupun pelaku usaha untuk menangani masalah sampah ini. Hari ini, 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah.


MUNGKINKAH MENGGANTI TAS KRESEK BELANJA DENGAN KARDUS BEKAS?? | goodie bag eksklusif



Sebagian sampah telah dipilah, sebagian didaur ulang yang sebagian digunakan untuk bahan kriya, dan sebagian ditabung di Bank Sampah Malang (BSM).

Dalam skema Bank Sampah ini, setiap hari 4-5 ton sampah per hari masuk BSM, dengan total omset mencapai Rp 400 juta per bulan.

"Hasilnya lumayan, sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berkurang tinggal 450 ton," kata Rahmat.
Di TPS, kata Rahmat, pemulung juga memilah dan memungut sampah hingga sampah yang dikirim ke TPA Supit Urang berkurang menjadi sekitar 420 ton.

Sebagian besar adalah sampah plastik, lalu sekitar 30 persennya berupa sampah organik, kemudian kertas dan logam.

Rahmat tak punya data berapa volume tas kresek, namun dalam pengamatan sepintas, kresek adalah sampah paling dominan.

Pemerintah Kota Malang juga menggerakkan 1.500 kader lingkungan untuk berkampanye. Mereka melakukan sosialisasi mulai tingkat Rukun Warga. Selain itu, juga membuat aneka kerajinan berbahan tas kresek seperti bunga dan tas.

Diharapkan, langkah-langkah itu akan bisa mengurangi tumpukan sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang.

Setiap hari, kata Rahmat, warga Malang memproduksi sampah sampai 600 ton.

Untuk memperketat penggunaan kantung plastik Wali Kota Malang Mochamad Anto akan mengeluarkan Peraturan Wali Kota.

“Masih disusun Peraturan Wali Kota. Ada masa sosialisasi agar masyarakat tak kaget,” katanya.

Sosialisasi itu termasuk mengkampanyekan dan mengajak warga untuk melakukan 'diet kresek,' yakni sedapat mungkin tak menggunakan kantong kresek.

Mengubah kebiasaan menggunakan kantung plastik bukanlah hal mudah, dan membutuhkan waktu lama.

Selain itu, ritel modern hanya menggunakan kantung plastik ramah lingkungan, yang telah memenuhi standar nasional. Peritel modern juga akan mengalokasikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk perbaikan dan pengelolaan lingkungan.

Masyarakat juga diminta untuk membawa kantung belanjanya masing-masing saat berbelanja.

Dalam siaran persnya, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menjelaskan, Aprindo bersama pemerintah sepakat melakukan uji coba kantong kresek berbayar itu mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

“Harga minimal kantung plastik Rp 200,” sebutnya.

Pemberlakuan kantung plastik berbayar bakal dievaluasi tiga bulan setelah uji coba. Aprindo akan melakukan sosialisasi, selanjutnya akan diterapkan di seluruh Indonesia. Tahap awal diujicoba di 23 Kota.

Untuk mengurangi konsumsi kantung plastik, Pemerintah Kota Malang bersama Asosiasi Pusat Perbelanjaan dan Asosiasi Pasar Tradisional berkomitmen untuk menerapkan kantung plastik berbayar. “Diluncurkan di Alun Alun 21 Februari besok. Ada nota kesepahaman antara pengusaha dengan Pemerintah,” kata Rahmat.

Nantinya, pelaku usaha yang lain juga akan menerapkan pola yang sama, yakni menyediakan kantung ramah lingkungan, atau pembeli harus membayar kantong plastik.

Namun sejak sebulan terakhir tak ada kantung plastik di meja kasir toko Utama Grosir, Malang, diganti kardus bekas. Kardus bekas bungkus barang tersebut ditata rapi menumpuk di samping meja kasir. Atas terobosan itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Malang memberikan penghargaan khusus.

“Baru Utama Grosir yang memulai, kita tunggu gebrakan pelaku usaha yang lain,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknnis (UPT) Pengolahan Sampah dan Limbah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Malang Rahmat Hidayat.

Selama ini, katanya, hampir semua jenis belanjaan dibungkus dengan kantong kresek. Mulai dari belanjaan di toko bahan bangunan, sampai makanan di warung pinggri jalan, dibungkus kresek. “Padahal kresek kan berbahaya untuk tubuh, dan sudah dilarang,” ujarnya.

Tas Daur Ulang, Mengurangi Penderitaan Bumi dan Seisinya | goodie bag eksklusif



Akhirnya kembali kepada kemauan dan cita rasa seni yang ada pada tiap-tiap manusia, barang-barang yang sudah tidak terpakai tersebut dapat didaur ulang menjadi ribuan barang yang layak pakai. Ketika menggunakannya kita tetap merasa bangga, kenapa mesti merasa malu? minder ataupun rendah diri.

Kita selayaknya bangga masih dapat menunjukkan kepada khalayak bahwa sampah yang sangat membuat geli serta menjijikkan ternyata masih layak di gunakan dan memberi manfaat berkah mengisi pundi-pundi kita menjadi menggelembung.

Kalau kita mau berusaha peralatan(seperti mesin mahal ini)  yang kita butuhkan, biasanya datang sendiri dalam bentuk bantuan,  tanpa perlu mencari modal besar tetapi tunjukkan dahulu keseriusan kita dalam berbuat dengan beberapa kelompok penggiat, setelah disurvey benar bahwa anda sudah melakukan dengan kesriusan serta menghasilkan sesuatu niscaya bantuan akan datang. Mesin begini biasanya sumbangan dari CSR.

Tas Piknik untuk bepergian, tas ini dapat dipakai untuk tempat baju dan keperluan lainnya.

Tas tempat peralatan mandi maupun make up ketika kita dalam perjalanan jangka waktu pendek, lumayan dapat untuk wadah menyimpan  segala macam keperluan.

Tas ini tidak melulu untuk sekolah, Ibu-ibu muda ketika ingin senam maupun berkebun dapat menggunakan tas ini, untuk wadah HP, Dompet, Handuk, air mineral serta perlatan senam dan lain-lain, cukup modis dengan kesederhanaan. Terbuat dari plastik bungkus sabun yang terbuang namun masih bermanfaat bagi penggiat yang meluangkan waktu mengerjakan hal yang remeh-temeh.

Selayaknya Pemerintahlah sebagai Pemangku kepentingan dapat membuat Peraturan yang tegas untuk pemberian ijin produk mana yang sangat merusak lingkungan dan kesehatan mahkluk hidup di Bumi yang kita pijak ini. Jangan biarkan Anjing menggonggong kafilah berlalu (EGP), karena sebab alasan perut dan demi segelintar keuntungan manusia tapi efek serta kerusakannya dirasakan sampai seluruh dunia.

Mari kita coba biasakan diri untuk selalu membawa tas dari Rumah, yang bisa dipakai berulang-ulang, Kurangi tas kresek/tas mono use, yang sangat merugikan bumi juga pencetus terjadi tidak seimbangnya kesehatan manusia. Sudah sejak lama dan sudah seringkali anjuran seperti ini di sampaikan didengungkan dimana-mana oleh para penggiat Lingkungan.

 Penulis hanya mengingatkan kembali agar keadaan Bumi yang semakin memprihatinkan ini masih dapat ditekan kesakitannya karena kita manusia kompak menyadari akan kesalahan yang selama ini terjadi dengan tas kresek/tas plastik mono use.

Mari tuan Pemilik Pabrik Plastik, dan Pabrik Styrofoam, segera beralihkan usaha Anda dengan membuat tas yang ramah lingkungan hingga kesehatan manusia bumi ini terjaga kelestariannya.

Mengingatkan kembali atas pemakaian tas kresek/tas plastik sekali pakai, sangat merusak lingkungan dan kesehatan.



goodie bag eksklusif