Senin, 19 Juni 2017

Mahasiswa UGM Kembangkan Biji Durian Menjadi Kantong Plastik

Penelitian mahasiswa UGM untuk pemanfaatan limbah | jual spunbond

jual spunbond



Pada sampel yang sudah menunjukkan lubang kecil pada permukaannya,” imbuh Annisa.

Annisa menyampaikan dari hasil penelitian tersebut terdapat indikasi dapat terurai dan kekuatan tarik pasltik sudah masuk rentang standar plastik pada umumnya. Plastik ini juga tahan terhadap suhu yang panas.

Kedepannya, hasil ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, harapannya nantinya plastik berbahan biji durian bisa diproduksi massal. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam upaya menangani masalah sampah plastik.

Pada sampel yang sudah menunjukkan lubang kecil pada permukaannya,” imbuh Annisa.

Annisa menyampaikan dari hasil penelitian tersebut terdapat indikasi dapat terurai dan kekuatan tarik pasltik sudah masuk rentang standar plastik pada umumnya. Plastik ini juga tahan terhadap suhu yang panas.

Kedepannya, hasil ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, harapannya nantinya plastik berbahan biji durian bisa diproduksi massal. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas dalam upaya menangani masalah sampah plastik.

“Kualitas produk bagus, permukaannya rata dan tidak ada yang gosong. Akan tetapi ketebalannya masih kurang kecil masih kisaran 0,5-1 mm,” ungkapnya.

Dalam penelitian ini, mereka menggunakan sampel dengan berat 50 gram, yang terdiri atas LDPE, pati biji durian, MAH, dan inisiator. Dari 50 gram sampel tersebut dapat diproduksi lembaran bioplastik sebanyak 3-4 lembar dengan ukuran tiap lembar 13×13 cm.

Fajar menyampaikan mereka telah melakukan pengujian terhadap sampel bioplastik yang sudah jadi. Uji yang dilakukan meliputi uji kuat tarik dan elongasi, uji biodegradasi yaitu ditanam dalam tanah, uji difusivitas dalam air, uji Fourier Transform InfraRed (FTIR), dan uji Differential Scanning Calorimetry (DSC).

“Kami membuat 30 sampel untuk dicampurkan dan dicetak dengan menggunakan alat Laboplastomill dan Hot Press di LIPI Bandung,” imbuhnya.

Berikutnya, tepung yang dihasilkan dicampurkan dengan sejumlah bahan kimia tambahan. Antara lain Low Density Polyethylene (LDPE), kemudian Maleic Anhydride (MA), lalu inisiator (Perbutyl D dan Perbutyl Z). Pati biji durian divariasikan dengan masing-masing bahan tersebut dalam berbagai variasi.

Awalnya, biji durian direndam dalam air kapur selama dua sampai tiga hari, untuk menghilangkan getah dalam biji durian dan dijemur selama satu hari. Setelah kering, biji durian yang keras dipisahkan dari pati yang berwarna putih kecoklatan di bagian dalammnya dan mengolahnya menjadi tepung menggunakan alat penepung. Tepung tersebut lalu disaring dan dioven selama sekitar 30 menit untuk menghilangkan kadar airnya.

Fajar dan rekan-rekannya mulai melakukan penelitian bioplastik biji durian ini sejak pertengahan 2014, di bawah bimbingan dosen Prodi Teknik Kimia FT, Prof. Rochmadi. Langkah pertama dalam pembuatan bioplastik biji durian adalah mengolah biji durian kedalam bentuk tepung.

“Dengan memanfaatkan limbah biji durian ini dapat menekan biaya produksi pembuatan bioplastik ini,” jelasnya.

Kandungan pati biji durian termasuk tinggi, dengan kadar hampir 50 persen dari beratnya. Lebih tinggi dari kandungan pati dalam singkong yang berkisar 20 persen. Biji durian tidak hanya memiliki kadar pati yang tinggi. Namun, pemanfaatan biji durian sebagai bahan bioplastik juga mampu menekan keberadaan limbah biji durian. Karena hingga kini belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah biji durian ini dan hanya dibuang begitu saja.

“Pati berfungsi sebagai pengisi pada campuran, agar kerapatan bioplastik menjadi tinggi sehingga meningkatkan kuat tarik plastik,” ujarnya.

Biji durian menjadi bahan yang kami pilih sebagai bahan pembuat plastik, karena biji durian memiliki sifat mudah terurai. Selain itu memiliki kandungan pati yang cukup tinggi.

Dalam rilis yang diterima pada Jumat (11/3/2016) , Ketua Pengembang Bioplastik Berbahan Biji Durian yakni Fajar Bayu mengatakan, ide mengembangkan bioplastik biji durian ini berawal dari keprihatinan mereka, terhadap penggunaan kantong plastik yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sementara fasilitas dan sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat kurang, sehingga banyak tumpukan sampah di berbagai tempat. Terlebih lagi, sebagian besar plastik  yang digunakan masyarakat terbuat dari bahan yang sulit terurai sehingga menimbulkan berbagai persoalan lingkungan.

Keenam mahasiswa tersebut yakni Fajar Bayu Prakoso, Andika Cahya Widyananda, Annisa Fakhriyah Rofi, Dyah Ayu Permatasari, Tedjo Pradipto, dan Adiyat.

Sebanyak enam mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) berhasil mengembangkan biji durian menjadi bahan pembuatan kantong plastik.


Pabrik Didesak Tak Lagi Produksi Plastik Sekali Pakai | jual spunbond



Ujang menambahkan beberapa produsen besar penghasil plastik telah menerapkan jenis plastik yang sanggup didaur ulang untuk beberapa kali. KLHK mengapresiasi beberapa pabrikan tersebut dan akan terus memantau apakah kegiatan ini terus berjalan seperti kesepakatan bersama.

“Berbagai barang dari plastik seperti sedotan, kantong plastik, garpu, sendok, wadah minum kopi, styrofoam, dan sebagainya adalah contoh produk yang diproduksi dalam jumlah banyak namun tidak mempunyai nilai lebih untuk di-recycle,” ungkapnya.

Tidak adanya proses daur ulang sampah untuk tipe sekali pakai membuat volumenya di tempat pembuangan akhir (TPA) lebih banyak dibandingkan dengan sampah jenis lainnya. Saat ini tipe plastik sekali pakai mendominasi sampah yang berada di TPA dan lautan.

Hal ini guna mengoptimalkan pelaku bisnis lain yang menitikberatkan usahanya pada sektor daur ulang. “Plastik sekali pakai tidak memiliki nilai tambah, pemulung pun tidak mau untuk mengumpulkan plastik seperti ini. Akhirnya sampah tersebut akan menumpuk karena tidak bisa didaur ulang kembali,” kata Ujang ketika diwawancarai Bisnis/JIBI, Jumat (16/6/2017).

KLHK menghimbau industri tidak memproduksi plastik sekali pakai demi mengurangi volume sampah berbahaya di Indonesia. Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mendesak pelaku industri tidak menggunakan plastik bertipe single use (sekali pakai).

Kantong Plastik Berbayar Akhirnya Dihentikan | jual spunbond



Hal tersebut mengakibatkan sebagian peritel mundur dari komitmennya untuk menjalankan uji coba tersebut di tokonya, sehingga ditengarai memicu persaingan bisnis yang tidak sehat di industri ritel modern.

“Pada prinsipnya, Aprindo akan tetap mendukung program pemerintah. Namun kami berharap Permen terkait Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis dapat segera diterbitkan, agar pelaksanaannya dapat berjalan lebih optimal dan sesuai dengan tujuan bersama. Aprindo juga siap memberikan masukan terkait Permen tersebut,” kata dia.

Beberapa Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah khususnya penanganan limbah kantong plastik, yang isinya tidak sejalan dengan SE KLHK.

“Hal ini masih saja terjadi meskipun kami telah melakukan sosialisasi program melalui berbagai media, personel toko, memasang Surat Edaran Dirjen KLHK, serta sarana informasi di toko-toko anggota Aprindo,” ungkap dia.

Peritel modern menerima kritikan dari masyarakat yang berujung pada ancaman tuntutan secara hukum, karena dianggap memungut biaya tanpa berdasarkan peraturan hukum yang kuat.

Namun pada perjalanannya, sambung Roy, uji coba program tersebut kian banyak menuai pro kontra di berbagai kalangan masyarakat, sedangkan Permen LHK belum kunjung diterbitkan.

Untuk itu, pemerintah saat itu memutuskan untuk melanjutkan uji coba tersebut dengan mengeluarkan Surat Edaran Dirjen KLHK No. SE/8/PSLB3/PS/PLB.0/5/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis sambil menunggu Peraturan Menteri yang tengah dikaji,” tutur Roy.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30% selama masa uji coba tiga bulan pertama, di mana 87,2% masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6% bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.

“Selama masa uji coba, pengelola ritel modern melaporkan pengeluaran kantong plastik kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK] melalui Aprindo dan hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah,” ujar dia.

“Selama masa uji coba, pengelola ritel modern melaporkan pengeluaran kantong plastik kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK] melalui Aprindo dan hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah,” ujar dia.

Sementara itu Ketua umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan, setelah mempertimbangkan secara masak dampak yang berkembang, Apindo memutuskan menggratiskan kembali kantong plastik di seluruh ritel modern, mulai 1 Oktober 2016 hingga diterbitkannya Permen KLHK yang berkekuatan hukum.

Regional Corporate Communication Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Firly Firlandi mengungkapkan, Alfamart mengikuti kesepakatan dari Aprindo. “Pada intinya kami mendukung program pemerintah. Kami sudah menggratiskan kembali kantong plastik sejak 1 Oktober 2016,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (4/10/2016).

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menghentikan program kantong plastik berbayar yang dijalankan toko ritel modern di seluruh Indonesia, terhitung 1 Oktober 2016 sampai dengan diterbitkannya peraturan pemerintah yang berkekuatan hukum. Langkah tersebut diambil menyusul adanya pro kontra yang terjadi di berbagai daerah.









Tas Ramah Lingkungan dengan Gaya Kekinian ala Mahasiswa UGM

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas sebuah tas ramah lingkungan | jual kain spunbond eceran

jual kain spunbond eceran


Sementara mengenai kualitas bahan, BEST menggunakan kain kanvas sebagai bahan luarannya sehingga tampil trendi dan kekinian. Selain itu, kain kanvas juga dapat menyesuaikan ukuran sesuai dengan fungsi utama yang dapat diperbesar. Sedangkan untuk bahan dalamnya menggunakan WP Parasut yang tahan air dan mudah dibersihkan, cocok saat digunakan untuk membawa sayur atau buah yang berair dan barang yang mudah tumpah.

Dengan adanya BEST ini diharapkan dapat memberi solusi saat shopping maupun travelling dengan mengedepankan ramah lingkungan namun tetap tampil fashionable.

Tidak seperti totebag pada umumnya, BEST dapat diperbesar jadi cocok buat belanja bulanan. Selain itu, dilengkapi jaring untuk pengaman bagian atasnya,“ jelas Nadia.

Kelebihan lainnya, pada bagian dalam atas BEST terpasang saku yang diperuntukkan untuk menyimpan handphone atau dompet sehingga lebih mudah dijangkau tangan.

Perbesarannya sendiri mencapai 48 persen dari ukuran normal yaitu yang tadinya sekira 12 liter menjadi 17,5 liter. Selain itu, BEST juga dilengkapi dengan jaring di bagian atasnya sehingga jika memuat barang dalam jumlah banyak tidak akan tumpah dan tetap aman.

Nadia menjelaskan, kelebihan BEST jika dibandingkan totebag yang beredar di pasaran yaitu pada segi kapasitasnya. BEST dilengkapi dengan resleting di bagian sisi kanan dan kirinya, tujuannya agar tas bisa diperbesar sehingga bisa memuat barang dalam jumlah banyak.

“Masyarakat saat ini lebih suka sesuatu yang praktis dan nggak ribet, enak dibawa kemana-mana, bisa untuk travelling dan shopping. Melihat potensi itu kami mencoba untuk memodifikasi tas seperti totebag menjadi tas multifungsi tapi tetap fashionable. Selain itu, kita juga ingin mendukung Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, “ tutur Nadia, seperti dilansir dari laman UGM, Kamis (8/6/2017).

Salah seorang mahasiswa, Nadia mengatakan, BEST hadir sebagai solusi alternatif atas permasalahan sampah kantong plastik yang ada di Yogyakarta.

Mereka adalah Nadia Atina Solihati (FK), Adi Wahyu Saputra (FEB), Evita Dwi Nastiti (FK), Fajar Arumningtyas (FK) dan Bernadheta Sari Jasmine (FT). BEST termasuk salah satu karya yang lolos didanai Dikti pada ajang PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun ini.

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas sebuah tas ramah lingkungan dengan gaya kekinian yang diberi nama Baggy Expert of Shopping & Travelling (BEST).


Tas Belanja yang Stylish dan Ramah Lingkungan | jual kain spunbond eceran



Tas belanja yang tidak chic memang bukan masalah besar. Tapi kalau kita punya tas belanja yang chic, that would be wonderful, no? Membuat aktivitas belanja kita sedikit punya poin stylish. That is a green fashion. Bahkan momen berbelanja kebutuhan bulanan pun jadi lebih bergaya.

Fashion Designer, Lenny Agustin (bersama ilustrator Diela Maharani) yang ikut mendesain salah satu tas belanja fashionable untuk superindo pada momen pembukaan kompetisi Reusable Bag Design, yang juga bertugas sebagai dewan juri mengatakan kompetisi ini merupakan hal positif untuk mengurangi pemakaian kantung plastik di masyarakat. Lenny menambahkan, "Yang kita lihat paling penting adalah originalitas, tapi yang paling penting juga adalah kepercayaan diri untuk ikut dalam program yang bagus ini."

Untuk mendukung gaya hidup yang lebih baik, dengan tagline “Less Plastic, More Style” Super Indo mengadakan Reusable Bag Design Competition yang dibagi menjadi dua periode yaitu periode submission pertama pada tanggal 2 Des 2016 - 31 Jan 2017 dengan hadiah gift card sebesar IDR 150.000,- untuk 50 pemenang beruntung, serta periode submission kedua yaitu 1 - 28 Feb 2017. Bagi yang suka membuat desain artistik atau ingin berkontribusi,  tak ada salahnya mencoba berkreasi dan mengirimkan desain Tote Bag yang menarik ke http://www.superindo.co.id/competition. 

Sekarang sebenarnya sudah banyak tas-tas belanja dengan model unik, berbahan organik dan reusable (dapat digunakan berulang kali) dijual luas di pasaran.Tas-tas belanja yang akan membantu kita mengurangi konsumsi plastik. Sayangnya, belum banyak juga yang membiasakan untuk memiliki dan menggunakan tas-tas belanja itu.

Penggunaan kantong plastik pada saat kita berbelanja di supermarket memang sudah menjadi kebiasaan. Kita butuh kantong plastik untuk membawa belanjaan kita yang terkadang. Fakta yang masih malas kita sadari, kantong-kantong plastik sisa belanjaan itu bila menjadi sampah tak bisa diurai dalam waktu singkat. Belum lagi bahan kimia yang terkandung di plastik juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Ini Dia Dompet Ramah Lingkungan ala Mahasiswa UGM | jual kain spunbond eceran



Biarpun memiliki tagline ramah lingkungan, dompet produksi mahasiswa ini juga didesain fashionable dengan bahan berkualitas dan pilihan motif yang beragam. Salah satu anggota, Aviva mengatakan bahan yang digunakan untuk produk ini adalah kulit sintetis, kanvas, parasut, satin, dan beludru yang tahan air.

Saat ini E-Dom dipasarkan melalui media sosial yang dioperasikan sendiri. Lima mahasiswa UGM ini berharap, produknya bisa menjadi bentuk dukungan untuk mengampanyekan jaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik.

Kelima mahasiswa ini mendesain dompet yang bisa berfungsi sebagai tas kantong. Ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang ditimbulkan dari berbelanja di minimarket atau warung.

"Dompet ini dapat digunakan untuk berbelanja sehingga kita tidak perlu menggunakan plastik," terang Aziz seperti dilansir dari laman UGM, Minggu (17/6/2017).

 Kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan membawanya pada penciptaan inovasi-inovasi benda yang ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan mahasiswa Yogyakarta yang menciptakan dompet eco-friendly.

Dompet ramah lingkungan itu bernama E-Dom atau Eco-Friendly Dompet. Inovasi itu dibuat oleh lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Aziz Askaputra, Permata Hayuningtyas, Andhika Gilang Al Afgani, Rosyida Fajarwati, dan Aviva Lintang Tunjungsari.








Minggu, 18 Juni 2017

Mulai 1 Oktober Peritel Gratiskan Kantong Plastik Belanjaan, Ini Alasannya

Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di laut | jual goodie bag



jual goodie bag


"Setelah mempertimbangkan secara masak dampak yang berkembang, kami memutuskan menggratiskan kembali kantong plastik di seluruh ritel modern, mulai 1 Oktober 2016 hingga diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Roy.

Roy beralasan, penghapusan pungutan Rp 200 untuk setiap penggunaan kantong plastik karena muncul pro kontra di masyarakat.

Namun mulai 1 Oktober 2016 pungutan Rp 200 itu ditiadakan.

Aprindo pernah mengenakan pungutan Rp 200 untuk setiap kantong plastik yang digunakan konsumen saat berbelanja untuk mendukung program pemerintah mengurangi penggunaan kantong plastik belanja mengacu pada Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kantong plastik di Indonesia termasuk rangking kedua setelah Tiongkok sebagai kontributor dari sampah plastik di pembuangan di laut," ujar Ketua umum Aprindo Roy N. Mandey di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, Indonesia penyumbang sampah terbesar kedua di laut dari buangan kantong plastik setelah China.



Digugat, Aturan Kantong Plastik Berbayar | jual goodie bag



Setiap konsumen yang memerlukan kantong plastik untuk setiap pembelian barang, dikenai kewajiban membeli kantong plastik seharga minimal Rp 200 per kantong. Bahkan, untuk Kota Balikpapan, ditetapkan Rp 1.500 perkantong plastik. Baru-baru ini, YLKI menyuarakan agar harga minimal menjadi Rp 1.000 perkantong plastik.

Kantong plastik berbayar ini telah berlaku sejak tanggal 21 Februari 2016, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. Surat edaran ini lahir dari pertemuan dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Assosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (APRINDO), yang diberlakukan selama 6 bulan dengan masa evaluasi berkala 3 bulan sekali.

Para penggugat berharap, MA menyatakan surat edaran tidak sah dan pemerintah menerbitkan kembali aturan yang jauh lebih efektif dan kongkret untuk mencegah dampak yang disebabkan oleh kantong plastik.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah jelas menyatakan kantong plastik adalah sumber sampah yang tidak dapat diurai bumi dan memiliki kontribusi 14% dari total jumlah sampah di Indonesia.

Selain itu, surat edaran kantong plastik berbayar juga dianggap bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata. Hal ini karena barang yang mencemari lingkungan seharusnya tidak boleh diperjualbelikan, termasuk kantong plastik.

Kantong plastik itu pun dianggap bagian yang tidak terpisahkan dari kewajiban penjual. "Selayaknya penyerahan kunci dari bangunan dalam hal kebendaan saja," ujar Aqil.

Dalam pasal yang dimaksud, negara menjamin kewajiban sang penjual untuk menyerahkan kebendaan secara nyata dan utuh kepada tiap pembeli.

Selain Aqil, ada pula delapan advokat lainnya, yakni Ronny Asril, Harry Syahputra, Wibisono Oedoyo, Endang Suparta, Abdul Lukman Hakim, Muhammad Irfan Elhadi, Suwirman Sikumbang dan Roni Saputra.

"Surat Edaran bertentangan dengan Pasal 612 KUH Perdata. Oleh sebab itu, kami gugat ke MA," ujar salah satu advokat yang menggugat, Mohammad Aqil lewat keterangan persnya, Selasa (19/4/2016).

Sejumlah advokat menggugat Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup Nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar ke Mahkamah Agung (MA). Gugatan telah dilayangkan lewat Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (18/4/2016).

Peradaban Kantong Plastik Harus Segera Ditinggalkan | jual goodie bag



Manajer Lotte Mart Centre Point, Antoni Jakson, mengatakan pihaknya melarang masyarakat membeli kantong plastik. Ini merupakan bentuk dukungan Lotte Mart terhadap pelestarian lingkungan.

"Kami sangat konsen dengan kelestarian. Makanya, saya katakan kepada semua pegawai untuk tidak menjual kantong plastik pada pelanggan," tutur dia.

"Sebenarnya, plastik berbayar ini bukan dilihat dari sisi benefitnya. Tapi lebih kepada bagaimana masyarakat diet kantong plastik," beber mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik UMSU ini.

"Perlu kesadaran dari kita semua untuk sama-sama menjaga. Makanya, pemerintah sempat menerapkan kantong plastik berbayar," kata dia.

Untuk sama-sama menjaga kelestarian lingkungan, sudah selayaknya masyarakat menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, sehingga bumi yang kita huni bisa lebih asri.

"Kantong plastik ini baru bisa terurai selama 300 tahun. Jika penggunaannya tidak dihentikan, kerusakan di muka bumi ini pasti akan terjadi," kata dia.

Ia berujar, budaya penggunaan kantong plastik muncul ketika masa-masa industrialisasi dan memang sangat luar biasa.

"Bumi ini sudah cukup tua. Manusia yang tinggal di bumi sudah sebanyak 8.000 miliar orang. Bayangkan saja, jika kantong plastik terus digunakan, betapa sesaknya bumi ini. Kita semua harus meninggalkan budaya peradaban kantong plastik," kata Rudianto pada peringatan Hari Bumi yang diselenggarakan Mahasiswa Pecinta Alam UMSU, Jumat (22/4/2016).

Jika budaya kantong plastik tetap dilestarikan, maka bumi ini akan rusak dan dipenuhi oleh tumpukan kantongan plastik.

Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Rudianto, mengatakan peradaban penggunaan kantong plastik harus segera ditinggalkan.




Kenyataan, Hidup Kita Dikelilingi Plastik...

Pembakaran sampah plastik butuh perlakuan khusus | harga spunbond bag


harga spunbond bag


"Saya rasa jalan terbaik adalah dibakar. Tapi, harap dicatat, pembakaran yang baik adalah skala industri karena sebenarnya pembakaran di rumahan oleh personal dilarang pemerintah," ujar Johan.

Lagi pula, kata Johan, pembakaran sampah plastik butuh perlakuan khusus.

" Plastik itu mengandung zat berbahaya bila dibakar. Harus ada industri yang mengatur bagaimana proses pembakaran sesuai standar keamanan," kata Dody.

Itulah yang membuatnya tak dapat didaur ulang," tambah Dody.

Untuk itu, jalan satu-satunya adalah mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA). Namun, seiring waktu, TPA mulai sesak. Harus ada solusi lain, sebelum TPA kehabisan lahan.

Contohnya bungkus mi instan. Dalam selembar tipis bungkus mi terdapat tujuh lapis material plastik,” ujar Kepala Balai Teknologi Polimer BPPT, Dody Andi Winarto pada kesempatan yang sama.

Material dalam lapisan itu, kata Dody, bisa menjadi masalah saat didaur ulang karena mengandung zat berbahaya.

Sayangnya, daya tahan itu menimbulkan masalah. Material plastik yang sulit atau bahkan tidak dapat diurai bisa mencemarkan lingkungan.
Sebenarnya, meski sulit untuk diurai, orang bisa mengakali penggunaan plastik dengan mendaur ulangnya kembali. Namun, perlakuan itu tak dapat dilakukan untuk semua jenis plastik.

Kebutuhan akan plastik, menurut Johan sudah menjadi bagian dari kehidupan. Alasannya, selain tahan lama, plastik juga dinilai murah.

"Pada pipa, misalnya, yang terbuat dari logam hanya tahan 8 tahun, sedangkan plastik bisa sampai 20 tahun," katanya lagi.

" Plastik adalah kenyataan yang harus dihadapi. Saat ini jaket, baju, hingga tas yang kita pakai bisa jadi terbuat dari plastik," ujar Principal Engineer Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Johan A. Nasiri, Selasa (5/4/2016).

ulit sekali memisahkan penggunaan plastik dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, kenyataan bahwa plastik sulit untuk diurai bukanlah temuan kemarin sore.

Bayangkan, aplikasi produk plastik sudah menyebar ke segala lini. Selain kemasan, bahan dasar plastik digunakan untuk kebutuhan gedung dan konstruksi, elektronik, hingga perabotan rumah tangga.

Masyarakat Antusias Suarakan Penghematan Kantong Plastik di Booth Gramedia | harga spunbond bag




"Kalo harganya segitu enggak efektif, coba naikin jadi Rp 10.000," kata Valeria.

Gramedia tengah gencar mengkampanyekan program penghematan kantong plastik di Indonesia. Selain di Jakarta, kegiatan ini juga akan di lakukan di Surabaya, Palembang, Jogjakarta, dan beberapa kota besar lain yang ada di Indonesia.

"Plastik kan susah terurai, jelas nantinya akan mencemari lingkungan," kata Valeria.

Bahkan dirinya menyebut, jika harga kantong plastik yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini, yakni sebesar Rp 200 per plastik, dirasa belum ampuh untuk mencegah pemakaian sampah plastik.

"Kampanye seperti ini sudah banyak di luar negeri, sedangkan di Indonesia baru, itu makanya saya sangat tertarik," kata Samantha kepada Kompas.com Sabtu (2/4/2016).

Lain lagi dengan Valeria. Dirinya mengatakan dengan ikut kegiatan ini, dirinya bisa menyuarakan dampak sampah plastik terhadap lingkungan di dunia.

 Kegiatan kampanye penghematan penggunaan kantong plastik yang diadakan Gramedia kian menarik perhatian pengunjung. Para pengunjung Gramedia Mal Puri Indah, Jakarta Barat terlihat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Samantha misalnya, bersama temannya, ia aktif mengikuti setiap kegiatan dalam program ini. Menurutnya, dengan mengikuti kegiatan ini, merupakan salah bentuk peduli lingkungan yang bisa dia lakukan.

Kampanye Gramedia untuk Menghemat Penggunaan Kantong Plastik | harga spunbond bag



Dalam kegiatan ini, Gramedia juga mengajak para pengunjung untuk berpartisipasi. Setiap pengunjung yang datang dan berfoto di booth yang telah disediakan, juga berkesempatan mendapatkan go green Gramedia bag, hingga voucher belanja sebesar Rp 1 juta.

Selain di Jakarta, Gramedia juga akan mengadakan kampanye ini di kota lain yakni Surabaya, Jogjakarta, Palembang dan beberapa kota besar yang ada di Indonesia.

"Saat ini pemerintah sedang mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik, dengan kegiatan ini kami ingin membantu mengurangi masalah tersebut," kata Retno.

Public Relation Gramedia, Elisabeth Retno mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Gramedia terhadap penggunaan kantong plastik di Indonesia yang menyebabkan sampah plastik semakin tidak terkontrol.

 Guna membantu mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik di Indonesia, Sabtu (2/4/2016), PT Gramedia Asri Media, mengadakan program "Capture Your Campaign" di Puri Indah Mal, Jakarta Barat.








Jumat, 16 Juni 2017

Giant Tawarkan Dua Alternatif Pengganti Kantong Plastik

Sosialisasi tentang penggunaan kantong plastik berbayar  | goody bag seminar

goody bag seminar



"Kami tidak memaksa konsumen untuk meninggalkan kantong plastik, mereka kami beri alternatif. Tetapi untuk plastik kami kenakan harga Rp 200," sebutnya kepada bangkapos.com, Selasa (23/2/2016).

Dalam pantauan bangkapos.com, Selasa (23/2) di tempat tersebut setiap beberapa menit sosialisasi tentang penggunaan kantong plastik berbayar melalui pengeras suara selalu terdengar.

Selain itu petugas kasir juga memberikan penawaran dan pilihan kepada konsumen untuk menggunakan beberapa tempat yang telah tersedia.

Dalam penerapannya, tidak memaksa konsumen. Mereka akan menawarkan beberapa alternatif selain menggunakan kantong plastik sebagai tempat barang yang dibelinya, diantaranya kardus dan tas belanja.

Selasa (23/2) mereka sudah mulai menerapkan hal tersebut.

Sutiko, Store General Manager Giant Supermarket Bateng menyebutkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap penggunaan kantong plastik berbayar kepada konsumen.


Mulai 1 Oktober, Kantong Plastik Kembali Gratis | goody bag seminar




Sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah khususnya penanganan limbah kantong plastik, yang isinya tidak sejalan dengan SE KLHK.

Menurut Roy, hal tersebut mengakibatkan sebagian peritel mundur dari komitmennya untuk menjalankan uji coba tersebut di tokonya, sehingga ditengarai memicu persaingan bisnis yang tidak sehat di industri ritel modern.

"Pada prinsipnya, Aprindo akan tetap mendukung program pemerintah. Namun kami berharap Permen terkait Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis dapat segera diterbitkan, agar pelaksanaannya dapat berjalan lebih optimal dan sesuai dengan tujuan bersama. Aprindo juga siap memberikan masukan terkait Permen tersebut," tegasnya.

Peritel modern menerima kritikan dari masyarakat yang berujung pada ancaman tuntutan secara hukum, karena dianggap memungut biaya tanpa berdasarkan peraturan hukum yang kuat.

"Hal ini masih saja terjadi meskipun kami telah melakukan sosialisasi program melalui berbagai media, personel toko, memasang Surat Edaran Dirjen KLHK, serta sarana informasi di toko-toko anggota Aprindo," katanya menambahkan.

"Untuk itu, pemerintah saat itu memutuskan untuk melanjutkan uji coba tersebut dengan mengeluarkan Surat Edaran Dirjen KLHK No. SE/8/PSLB3/PS/PLB.0/5/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis sambil menunggu Peraturan Menteri yang tengah dikaji," kata Roy.

Namun pada perjalanannya, kata Roy, uji coba program tersebut kian banyak menuai pro kontra di berbagai kalangan masyarakat sementara Permen LHK belum kunjung diterbitkan.

"Selama masa uji coba, pengelola ritel modern melaporkan pengeluaran kantong plastik kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Aprindo dan hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah," katanya.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba tiga bulan pertama karena 87,2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.

Roy menjelaskan tujuan diterapkannya program kantong plastik tidak gratis tidak lain untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah penggunaan kantong plastik di Tanah Air.

Sebelumnya, uji coba serupa berhasil dijalankan selama periode 21 Februari hingga 31 Mei 2016.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar yang dijalankan toko ritel modern di seluruh Indonesia, terhitung 1 Oktober 2016 sampai dengan diterbitkannya peraturan pemerintah yang berkekuatan hukum.

"Setelah mempertimbangkan secara masak dampak yang berkembang, kami memutuskan menggratiskan kembali kantong plastik di seluruh ritel modern, mulai 1 Oktober 2016 hingga diterbitkannya Permen KLHK yang berkekuatan hukum," kata Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Giant Tetap Berlakukan Plastik Berbayar | goody bag seminar



Dalam SE tersebut, menteri meminta pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota, termasuk produsen serta pelaku usaha melakukan langkah simultan dalam pengurangan dan penanganan sampah plastik.

Namun pada perjalanannya, uji coba program tersebut kian banyak menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Ketika memasuki periode uji coba kedua, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengalami berbagai tantangan dan hambatan dalam menjelankan program tersebut karena belum ada kekuatan hukum yang tetap. Yakni belum keluarnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Sekali order, kata Imam, Giant Yasmin sendiri sekali memasok 10 ball plastik berbayar. Satu ballnya, berisi 500 plastik. Saat berbelanja di sana, salah satu kasir rutin menanyakan goodie bag (tas sendiri, red). Jika tidak membawannya plangan langsung dikenakan biaya kantong plastik Rp200.

Untuk diketahui, kebijakan penggunaan kantong plastik berbayar adalah upaya mewujudkan misi Indonesia Bersih 2020. Kebijakan itu menyusul keluarnya SE Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.71/MENLHK-II/2015 pada 21 Februari 2015.

Diakui Imam, dari seluruh ritel modern yang ada di Indonesia, hanya Giant yang masih menjual plastik berbayar. Menurut perusahaan, bentuk penjualan plastik berbayar adalah komitmen perusahaan dalam program penghijauan terhadap bumi.

“Sebagai pengganti plastik, pusat perbelanjaan akan menanyakan pada pembeli. Jika tidak membawa, juga disediakan tas seharga Rp 20 ribu. Jika pelanggan menolak, baru lah dikenakan biaya plastik. Kita juga sering dikritik consumen,” cetusnya.

Menut dia, pihaknya  meyesali sikap pemerintah yang tidak konsisten menjalankan kebijakan plastik berbayar. Terlebih dalam melanjutkan program diet kresek tersebut. Kendati demikian, kata dia, Giant akan berinisiatif meneruskan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sambil berkoordinasi dan terus mengawal payung hukum kebijakan tersebut. “Jika kita ingin bersih dari sampah plastik di tahun 2020 kita harus komit. Tapi nyatanya kebijakan ini tidak ada kejelasan, tetapi kita tetap berkomitmen mendukung menjalankan plastik berbayar,” tukasnya.

Pemberhentian kebijakan  kantong plastik berbayar oleh seluruh toko ritel modern di seluruh Indonesia per 1 Oktober 2016, ternyata tidak diikuti oleh pusat perbelanjaan Giant. Hingga saat ini,  perusaan yang terganbung dalam Hero Supermarket Group tersebut, masih tetap mememungut Rp 200 dalam setiap kresek yang digunakan oleh konsumen.

Alasannya, mereka tetap berkomitmen dengan penghijauan bumi. “Meski berada di tengah pro dan kontra, kami tetap komitmen memungut biaya dengan harga Rp 200 per plastik,” ujar Wakil Supervisor Giant Yasmin, Imam Syahrul, kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group), kemarin (13/11).






Kamis, 15 Juni 2017

TB Gramedia Pakai Kantong Kertas Gantikan Plastik

TB Gramedia juga memberikan diskon 25 persen untuk pembelanjaan kantong belanja go green | goody bag murah


goody bag murah



"Kita juga ada penawaran spesial berupa diskon 10 persen bagi pengguna kartu BNI baik debit maupun kartu kredit. Diskon ini berlaku untuk pelanggan yang membeli buku terbitan Kompas Gramedia. Ada juga diskon 15 persen untuk pembelanjaan 46 buku best seller dari berbagai penerbit dan penulis," tutupnya.(cr26)

Lalu, khusus di TB Gramedia Kol Atmo lantai 4, dapatkan juga penawaran spesial buku-buku murah, mulai dari harga Rp 10-20 ribu. Ada banyak jenis buku yang disediakan, mulai daei novel, komik, buku pelajaran, pengetahuan umum dan lain sebagainya.

Sumeri juga menjelaskan, masih berkaitan dengan momen peringatan Hari Bumi, TB Gramedia juga memberikan diskon 25 persen untuk pembelanjaan kantong belanja go green.
"Dari harga Rp 9 ribuan kita diskon jadi Rp 6 ribu saja per piecesnya," ujarnya.

Ada tiga kategori kantong kertas yang akan disediakan, pertama kantong kecil ukuran komik, kantong berukuran sedang untuk novel, serta kantong berukuran besar untuk buku sekolah.

"Nantinya bagi pengunjung yang berbelanja di Gramedia pada 22 April nanti, barang-barang belanjaan akan dikemas dalam kantong kertas koran yang tekah kita siapkan, dan ini diberikan gratis," tambah Sumeri.

Hal tersebut disampaikan, Sumeri, Supervisor TB Gramedia Kol Atmo, Rabu (20/4). "Ini sebagai bentuk kepedulian serta dukungan Gramedia atas instruksi pemerintah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik," ujarnya.

Guna memperingati Hari Bumi pada 22 April esok, Toko Buku (TB) Gramedia akan mengganti kantong belanja yang selama ini menggunakan plastik menjadi kantong belanja berbahan dasar kertas koran.

IPB sosialisasikan penggunaan "ecobag" kepada pedagang | goody bag murah




"Diperkirakan ada 500 juta sampai satu milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun," katanya. 

Menurut Ernan, mengurangi sampah plastik, dapat dilakukan melalui dua cara yakni mendaur ulang dan mengurangi penggunaan plastik itu sendiri. 

"Cara untuk mengurangi salah satunya dengan membiasakan menggunakan ecobag," katanya. 

Ia mengatakan, pengurangan penggunaan plastik harus dimulai dari sekarang, para pedagang diminta menyampaikan kepada pembeli untuk menggunakan "ecobag" atau kantong ramah lingkungan untuk membawa makanan yang dibelinya," katanya. 

Sementara itu, Dosen yang juga pakar Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian IPB Dr Ernan Rustiadi menjelaskan, plastik mulai digunakan sekitar 50 tahun silam, seiring perkembangan plastik menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. 

Menurutnya, kegiatan tersebut seiring dengan pencanangan "Green Campus" atau kampus hijau ramah lingkungan di IPB terhitung sejak September 2015. 

"Upaya yang kami lakukan adalah menjaga lingkungan kampus tetap asri, hijau dan bersih, sehingga para pedagang diharuskan mengurangi sampah plastik atau pemakaian kantong plastik," katanya. 

"Ecobag merupakan tas belanja yang bisa dipakai berulang-ulang, mengurangi pemakaian sampah plastik," kata Direktur Pengembangan Bisnis IPB Yusli Wardiatno, di Bogor, Jumat. 

Yusli mengatakan, sosialisasi penggunaan "ecobag" dilakukan dalam rangka silaturahmi dengan para pedagang yang ada di lingkungan kampus IPB. 

"Terdapat sekitar 300 pedagang yang hadir dalam sosialisasi tersebut," katanya.

Institut Pertanian Bogor melalui Direktorat Pengembangan Bisnis memberikan sosialisasi kepada pedagang untuk menggunakan tas pakai ulang (ecobag) guna mengurangi penggunaan kantong plastik di lingkungan kampus. 

KLHK akan berlakukan plastik berbayar di pasar tradisional | goody bag murah



Data dari Jambeck (2015) Indonesia menghasilkan sampah plastik yang dibuang ke laut sebesar 187,2 juta ton, sedangkan Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.

Berdasarkan Data Nielsen 2015, penggunaan plastik dari industri ritel seperti swalayan, minimarket, supermarket, hypermart di Indonesia hanya sebesar 26 persen sedangkan penggunaan kantung plastik di pasar rakyat atau pasar tradisional mencapai 74 persen.

Sementara itu, diperkirakan total sampah Indonesia di 2019 mencapai 68 juta ton. Dimana, 14 persen di antaranya merupakan sampah plastik. 

"Target pengurangan sampah keseluruhan secara nasional mencapai 20 persen hingga 2020 nanti," kata Tuti.

Menurutnya, sudah ada beberapa asosiasi pasar tradisional yang menyambut baik rencana untuk menerapkan plastik berbayar.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan plastik berbayar untuk mengurangi sampah plastik. Terdapat 22 kota dan kabupaten yang berkomitmen menerapkannnya dan telah diujicobakan mulai 21 Februari lalu. 

Langkah tersebut dilakukan, mengingatk Indonesia menjadi negara produksi sampah plastik terbesar kedua setelah Tiongkok.

"Kami masih mengevaluasi, sembari melakukan sosialisasi dan galakkan pengurangan plastik dengan peritel seluruh Indonesia," katanya. 

Ia mengatakan, setelah pencanangan plastik berayar di tingkat ritel. Pemerintah juga akan menerapkan kebijakan serupa di tingkat pasar tradisional, mengingat jumlah pemakaian plastik lebih banyak terjadi di tingkat pasar tradisional.

"Pemerintah saat ini, tengah mengkaji formula agar kebijakan tersebut dapat diterapkan di pasar trasional," katanya.

"Belum satu bulan kebijakan diberlakukan, terlihat ada kesadaran masyarkat untuk lebih peduli dan tidak menggunakan plastik berbayar," katanya. 

Menurut Tuti, untuk mengetahui dampak dari kebijakan plastik berbayar, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait berapa penurun angka penggunaan kantong plastik. 

"Setelah hasil evaluasi penerapan kebijakan plastik berbayar tingkat ritel, kita galakkan pengurangan kantong plastik di setiap pasar tradisional," kata Tuti Hendrawati Mintarsih, Dirjen Pengelola Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berahaya KLHK, di sela-sela kunjungan Menteri LHK di Puslit Badan Litbang dan Inovasi, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis. 

Ia mengatakan, sudah ada kesadaran masyarakat yang lebih peduli untuk menggunakan tas belanja dari rumah sehingga tidak perlu membayar plastik. 

 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berencana untuk menerapkan plastik berbayar di tingkat pasar tradisional untuk memaksimalkan pengurangan sampah plastik.








Rabu, 14 Juni 2017

Anak Keren itu tidak Minta Kantong Plastik

Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik | goody bag kreatif


goody bag kreatif



"Semua tempat sampah itu ada di rumah. Kalau di jalan tidak ada, sampahnya dimasukin saku, tas, dan baru dibuang di rumah. Suatu hari kita harus disiplin seperti bangsa Jepang. Ingat kalau ke toko atau warung kalau disebut anak keren itu tidak minta kantong plastik," kata Emil.

Menurutnya, di tempat-tempat tertentu di Jepang memang jarang ditemukan tempat sampah. Namun hal tersebut tak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan.

Emil pun berharap, warga Kota Bandung bisa menyamai perilaku warga negara Jepang dengan membudayakan tidak menggunakan kantong plastik.

"Ada orang duduk di kawasan Asia-Afrika, ada sampah di sebelahnya, tapi tidak memungutnya karena bukan sampahnya. Kalau orang Bandung, mau sampahnya milik kita atau bukan, diambil dan buang ke tempat sampah terdekat," ujar Emil.

Emil pun menegaskan, warga Kota Bandung jangan sampai diminta dulu baru melakukan kegiatan. Sebab ia masih menemukan sejumlah warga Kota Bandung yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

"Ini pesan saya untuk ikuti teladan nenek kita dulu, kalau belanja bawa tas sendiri. Kalau dulu tasnya bolong seperti keranjang ayam. Sekarang tas belanjanya gaul, bisa dilipat, disakuin, dan desainnya keren. Jadi orang yang keren itu tas belanjanya bagus dan perilaku lingkungannya juga bagus," kata Emil kepada wartawan usai peresmian kantong plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016).

Ia menegaskan, para konsumen jangan manja karena dunia semakin modern dan semakin nyaman.

Menurut Emil, warga Kota Bandung bisa mengikuti teladan nenek pada zaman dulu yang membawa tas belanja sendiri ketika datang ke pasar.

Pria yang akrab disapa Emil ini pun memiliki cara agar warga Kota Bandung bisa menjalankan hal tersebut. Mau tahu caranya?

Selain harus membayar, penggunaan kantong plastik akan menambah jumlah sampah yang setiap harinya sudah mencapai 1.500 ton.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik setiap berbelanja di peritel.

Gandeng Gramedia, Cranci Lampung Bagikan 100 Paket Goodie Bag untuk Anak Panti | goody bag kreatif




Khusus Cranci Lampung Berbagi, Cranci bekerja sama dengan Komunitas Jalan-Jalan Edukasi Lampung (JJE). Komunitas JJE merupakan kumpulan sosial pecinta anak yatim, yang mempunyai 13 cabang kegiatan, di antaranya JJE Mengajar, JJE Sehat, dan Road Show dari Panti ke Panti Asuhan.

“Kami bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim piatu,” kata Yustitia Asri, Wakil Ketua JJE Lampung.

Cranci Lampung menjalin kerja sama dengan Toko Buku Gramedia dalam penyelenggaraan workshop dengan tema Happy Crafty Workshop pada Mei sampai Juni 2016.

Workshop dibuka untuk umum yaitu bagi masyarakat yang ingin mendalami hobi dan bisnis membuat kerajinan tangan.

Irna menuturkan, Cranci Lampung adalah komunitas crafter (perajin kerajinan tangan) di Lampung yang berdiri sejak dua tahun silam. Bermula dari keinginan untuk saling mengedukasi dan mendukung sesama crafter di Lampung, sekumpulan perajin yang beranggotakan perempuan dan ibu-ibu ini mendirikan komunitas sebagai wadah di  Facebook.

“Saat ini jumlah member mencapai 300 orang yang tersebar di seluruh Lampung,” ujarnya.

Menurut Irna, Cranci mendirikan Koperasi Crafter Cinta Lampung yang salah satu program unggulannya adalah memasarkan produksi kerajinan secara online dan offline, serta menyediakan bahan-bahan baku kerajinan yang dibutuhkan.

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang komunitas ini, dapat mencari di Facebook Grup CRANCI Lampung atau Funpage CRANCI Lampung.

 Komunitas perajin kerajinan tangan Cranci Lampung bersama Toko Buku Gramedia menggelar bakti sosial berupa pembagian seratus paket goodie bag berisi perlengkapan sekolah kepada anak-anak dua panti asuhan di kota ini, Sabtu lalu, 25/6/2016.

“Event ini sebagai ajang untuk memperkenalkan komunitas kami kepada masyarakat Lampung,” ujar Irna Irnawanti, Ketua Cranci Lampung sekaligus pendiri Koperasi Crafter Cinta Lampung kepada jejamo.com, Senin, 27/6/2016.

Kreasi Tas Jinjing Pengganti Plastik Berbayar | goody bag kreatif



helly membuat tas jinjing ini sesederhana mungkin dan mudah dilipat melalui restleting yang sudah disediakan maupun menggunakan kancing jepret sehingga akan mudah dan praktis menjadi tas belanja bulanan bagi yang membutuhkan.

Dirinya sedang mengusahakan agar tas jinjing yang dihargai mulai dari Rp 40.000 ini bisa digantung di trolley belanjaan.

“Saya sedang mencari stik kayu yang cocok untuk digantungkan pada trolley belanjaan, Insya Allah kalau sudah ketemu yang cocok saya akan langsung produksi lebih banyak lagi,” tandas wanita pengusaha yang memiliki 3 karyawan tetap tersebut.

Ia juga menerima pesanan dengan ukuran yang disesuaikan dengan keinginan pelanggannya. Begitu juga dengan jenis bahannya, customer bisa memilih sesuai dengan yang diinginkannya.

“Kami menerima pesanan khusus dari para pelanggan, baik dari ukuran, jenis bahan, maupun model yang diinginkan,” imbuh Shelly.

“Alhamdulillah sudah banyak yang pesan, baik untuk dimasukkan ke butik, maupun dijadikan goodie bag,” tandas Shelly, di Saung Olavera, Cilodong, Depok, Selasa (23/2/2016).

Tas jinjing dengan merk “Anakami” buatan Shelly ini berukuran 35×45 cm dengan menggunakan bahan belacu, ada juga yang menggunakan bahan kanvas, atau pun dari bahan batik.

Shelly mengaku membuat tas jinjing ini sudah lama, namun sejak diberlakukannya kebijakan plastik berbayar pesanan yang datang kepadanya semakin meningkat. Pemesannya berasal dari dalam Kota Depok, hingga ke seluruh nusantara, bahkan pernah produknya diekspor hingga negeri sakura, Jepang.

Seiring diberlakukannya plastik berbayar yang dimulai sejak Minggu (21/2/2016) di tiap pasar modern, salah satu warga Kota Depok ini kreatif membuat tas jinjing multifungsi, salah satunya sebagai pengganti plastik.

Wanita yang bernama lengkap Shelly Anakami inilah yang memiliki ide membuat produk kreatif tersebut, sehingga konsumen yang ingin berbelanja tidak perlu memakai kantong plastik sebagai wadah belanjaannya.








Selasa, 13 Juni 2017

Goody bag lucu untuk ulang tahun anak

Acara ulang tahun adalah sesuatu yang dinanti oleh anak-anak | goody bag jakarta


goody bag jakarta


Pemesanan goody bag ini dapat melalui sms atau telepon, dapat juga dengan mengisi form pemesanan yang tersedia dalam situs. Jika Anda bingung mengenai cara pemesanan, di dalam situs ini telah disediakan panduan cara pemesanan yang disajikan secara jelas.

Seluruh produk goody bag dari Damardansisca.com ini dibuat secara 75 persen handmade, serta eksklusif karena tidak diproduksi secara masal di pabrik.

Harga goody bag yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Misalnya saja, goody bag pencil case. Souvenir ini berbentuk tempat pensil berwarna-warni yang dibuat dengan bahan flanel. Goody bag ini dapat diperoleh dengan harga Rp 10.000 per buah, dengan jumlah pemesanan minimal 20 buah.

Detil produk goody bag tersebut dapat dilihat pada katalog produk yang disediakan. Katalog ini mencantumkan informasi seperti bentuk goody bag, warna, bahan, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan produk. Harga juga telah dicantumkan pada katalog produk.

Ada beberapa pilihan goody bag yang tersedia di toko ini. Antara lain sweety goody bag, snap goody bag, serut goody bag, goody pencil case, cutie goody bag, dan masih banyak lagi pilihan lainnya.

 toko online penyedia goody bag atau tas souvenir khusus untuk acara ulang tahun anak-anak. Dapat dilihat pada desain goody bag yang menggunakan warna-warni ceria serta gambar khas anak-anak.

 Acara ulang tahun adalah sesuatu yang dinanti oleh anak-anak. Anak dapat bergembira sekaligus bersosialisasi dengan teman-temannya. Ciptakan acara ulang tahun yang berkesan dengan goody bag lucu .

Modifikasi Tas Printing Beromzet Puluhan Juta Rupiah | goody bag jakarta



Untuk membuat ragam corak yang unik, gitapun telah mendesain pesanan pelanggan untuk kemudian dilakukan printing. Kemudian barulah ditempel dan dilakukan finishing. 

dalam sehari, ia mampu menghasilkan lima tas dan dijual mulai harga Rp50 ribu hingga Rp400 ribu bergantung tingkat kesulitan dan ukuran. "Tas ini sudah saya jual kesejumlah kota di Sumatera, Jawa dan kalimantan lalu saya jual kenegera jepang nah kalo eropa ada belgia dan italia," ujarnya. 

Selain sejumlah kota di Indonesia, pemasarannya juga telah menembus negara Jepang dan juga Belgia. Tak heran omsetnya mencapai puluhan juta rupiah.

Seperti buah hatinya ini, fathir, yang suka menggambar desain. Gita pun tak segan mengaplikasinya lewat tas. Untuk membuat tas, Gita melakukan pengukuran dan pembentukan pola untuk kemudian digunting. Bagian peritem inilah yang akan disambung-sambungkan hingga terbentuklah sebuah tas yang diinginkan.

Di sebuah gerai di jalan Sirnaraga Abi Hasan Kenten, Palembang inilah, seorang ibu rumah tangga, Gita Riski Pratiwi memamerkan hasil kreasinya seperti tas, dompet dan juga bantal. Paduan warna sesuai selera pemesan, membuat produknya unik dan menarik dan juga ekslusif karena diproduksi dalam jumlah terbatas.

Tas yang dibuat dengan menjahit ini dimodifikasi dengan tempelan printing sesuai selera, sehingga hasilnya begitu unik. Bahkan selain dipasarkan di indonesia, produk rumahan ini juga menembus penjualan ke mancanegara. berikut liputan hanya untuk anda.

Bermula dari hobi mengoleksi tas berbagai umur, seorang ibu rumah tangga di Palembang kini mahir memproduksi sendiri berbagai tas dan menjadi penopang ekonomi keluarga.

Tas dari Limbah Kelapa Hasilkan Omzet Rp75 Juta/Bulan | goody bag jakarta




Selain di kota-kota di Jawa Timur, seperti Kediri, Malang dan Surabaya. Aneka macam tas dari batok kelapa ini juga dipasarkan ke luar Jawa seperti Bali, Kalimantan dan Sumatera. 

Tidak hanya dalam negeri, bapak tiga anak ini mampu merambah pasar luar negeri, seperti Hong Kong, Brunei Darusalam dan Singapura. "Rata-rata para TKI di luar negeri menjadi reseller cocoart ini, omset Rp75 juta per bulan," tandasnya.

Mengenai produksi, Rofi mengaku, dengan delapan karyawannya mampu mencapai 800-2.000 tas dengan berbagai macam ukuran. "Untuk yang paling kecil ukurannya 15 cm, besar 45 cm, harganya bervariasi mulai Rp18 ribu sampai Rp175 ribu," tambahnya.

Potongan batok kelapa, kata Rofi, harus dihaluskan terlebih dahulu dengan mesin gerindra dan dicat agar menarik dan mengkilap. Selanjutnya, kata dia, potongan demi potongan batok kelapa inilah yang dirangkai di atas selembar kardus hingga membentuk aneka model kerajinan yang cantuk dan menarik, seperti dompet, tas kecil hingga besar, serta tempat tisu.

Serat yang dihasilkan oleh tempurung kelapa itu tidak sama," kata bapak tiga anak ini.

Pria berusia 39 tahun ini memulai kerajinan tempurung kelapa sejak 2009. Adapun, membuat kerajinan aneka tas batok kelapa ini tidak semudah yang kita bayangkan.

Dia adalah Isma Rofi, warga kelurahan Tanjung, Kecamatan Sukorejo Kota Blitar ini berhasil mengubah tumpukan batok kelapa yang tidak memiliki nilai menjadi bahan baku utama pembuatan tas tempurung kelapa yang bernilai ekonomis tinggi.

Limbah tempurung kelapa disulap menjadi dompet dan tas yang mampu menembus pasar dalam dan luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, omset kerajinan cocoart ini mencapai puluhan juta rupiah.

Bila anda mendengar tempurung kelapa, pasti anda membayangkan sampah yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan menjadi arang saja. Namun berbeda dengan tempurung kelapa di kota Blitar, Jawa Tengah.










Di Ungaran, 70 Persen Pelanggan Tinggalkan Kantong Plastik

Kebijakan kantong plastik berbayar mulai menunjukkan tren yang positif | harga goody bag


harga goody bag



Belanja Rp 101.00 hingga Rp 200.000,- diberikan potongan Rp 200,- demikian seterusnya.

Potongan harga tersebut bisa diambil atau didonasikan.

Salah seorang kasir Superindo Ungaran, Anisa (19) mengatakan, sudah sekitar dua tahun terakhir ini Superindo menerapkan kebijakan packing belanjaan menggunakan kardus.

Tadi waktu dikasir ditawari pakai kardus, dapat potongan harga tapi saya donasikan. saya pikir ini Lebih ringkas ya pakai kardus. Dirumah juga mulai saya kurangi," ungkap Sudarmi (34) warga Langensari, Ungaran, Sabtu (20/2/2016) ditemui usai membayar dari kasir.

Bagi konsumen yang berbelanja di supermarket berjejaring ini, setiap belanja dengan kelipatan Rp 50.000 sampai Rp 100.000 tanpa kantong plastik diberikan potongan Rp 100,-.

Seperti yang berlaku di gerai Superindo, Jl Diponegoro no 206 Ungaran. Setiap konsumen diberikan dua pilihan packing barang belanjaan, kantong plastik atau kardus.

Konsumen akan mendapatkan benefit berupa potongan harga, jika memilih packing menggunakan kardus.

 Perilaku konsumen disejumlah retail di Kabupaten Semarang menjelang penerapan kebijakan kantong plastik berbayar mulai menunjukkan tren yang positif.

Meski belum sepenuhnya paham mengenai manfaat dari kebijakan kantong plastik berbaya, namun konsumen cenderung mengikuti arahan dari pihak kasir atau customer service.

Di Superindo, Belanja Tak Pakai Kantong Plastik Langsung Dapat Diskon | harga goody bag



Kami sudah menerapkan kebijakan ini lama sekali. Dan setiap kali kami order kantong plastik, jumlahnya terus menurun,” imbuhnya.

Rachmat menambahkan, penggunaan Superindo memang masih menyediakan kantong plastik. Biasanya untuk konsumen yang menggunakan sepeda motor atau pembelian dalam jumlah kecil.

“Kami sudah siap dengan kebijakan yang akan diberlakukan (kantong plastik berbayar), karena kami sudah biasa,” pungkasnya.

Karena bila dibandingkan, penggunaan satu dus sama dengan empat kantong plastik.

Contohnya, membungkus dua botol minyak goreng dibutuhkan dua kantong plastik agar tidak jebol. Namun untuk membawa dua botol minyak goreng cukup menggunakan satu buah kardus.

“Tidak mungkin kita menawarkan penggunaan dus tapi dusnya tidak ada. Karena itu, kami jamin ketersediaan dus di kami,” tambah dia.

Kebijakan tersebut, sambung Rachmat, diberlakukan agar konsumen lebih tertarik untuk mengurangi sampah plastik.

Bagi konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik, Superindo akan memberikan bonus berupa diskon sebesar Rp100 setiap pembenjaan Rp100.000.

Rachmat mengaku, karena konsumennya berasal dari masayarakat kelas menengah ke atas dan sebagian besar memiliki mobil, maka mereka mau mengganti kantong plastik dengan kardus.

Hal terpenting saat ini adalah ketersediaan kardus di Superindo.

“Kalau konsumen tidak mau, baru kantong plastik ditawarkan. Pokoknya, penggunaan kantong plastik adalah yang paling akhir kami tawarkan. Syukur-syukur kalau konsumen membawa kantong belanjaan sendiri,” ujar Rachmat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/2/2016).

Asisten Manajer Superindo Jalan Antapani Bandung, Rachmat Saputro mengatakan, kasir di pusat belanja itu menawarkan kardus untuk membungkus makanan atau membeli green bag seharga Rp 9.000.

Untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, Superindo memberlakukan diskon atau potongan.
Diskon diberikan bagi para konsumen yang tidak menggunakan kantong plastik untuk membawa belanjaan mereka.


Kampanye Gramedia untuk Hemat Kantong Plastik | harga goody bag


Setiap pengunjung yang datang dan berfoto di booth yang telah disediakan, juga berkesempatan mendapatkan go green Gramedia bag, hingga voucher belanja sebesar Rp 1 juta.

Selain di Jakarta, Gramedia juga akan mengadakan kampanye ini di kota lain yakni Surabaya, Jogjakarta, Palembang dan beberapa kota besar yang ada di Indonesia.

Dalam kegiatan ini, Gramedia juga mengajak para pengunjung untuk berpartisipasi.

"Saat ini pemerintah sedang mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik, dengan kegiatan ini kami ingin membantu mengurangi masalah tersebut," kata Retno.

Public Relation Gramedia, Elisabeth Retno mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Gramedia terhadap penggunaan kantong plastik di Indonesia yang menyebabkan sampah plastik semakin tidak terkontrol.

 Guna membantu mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik di Indonesia, Sabtu (2/4/2016), PT Gramedia Asri Media, mengadakan program "Capture Your Campaign" di Puri Indah Mal, Jakarta Barat.









Tas Belanja Bisa Sebarkan Virus

Tas belanja ternyata juga memiliki efek buruk, yaitu dapat menyebarkan penyakit | goody bag eksklusif

goody bag eksklusif



"Virus dapat menyebar ke udara, meski toilet telah dibilas," ujar Repp.

Dalam Journal of Infectious Diseases, peneliti juga menekankan bahaya tas belanja yang dipakai berkali-kali. Padahal tas seperti itu bisa saja terkontaminasi kuman dari daging mentah yang ditaruh di dalamnya.

"Kita jarang membersihkan tas belanja," katanya. "Seharusnya kita membersihkan tas belanja jika kotor, sama seperti kita mencuci baju ketika kotor."

"Ketika seseorang sakit, kita jangan beranggapan mengelap toilet saja sudah cukup. Kita harus membersihkan semua benda yang ada di ruangan itu," kata Repp.

Ketika seorang anggota tim sepak bola sakit, partikel virus dalam muntahan dan fesesnya menyebar ke udara dan menempel pada obyek dalam kamar mandi, termasuk tas belanja itu. Proses penyebaran virus ke udara dapat menyebabkan masalah dalam ruang tertutup, seperti kapal pesiar dan panti jompo.

Setelah memeriksa tas itu, peneliti menemukan jejak norovirus, kuman yang paling sering menyebabkan penyakit karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar di Amerika.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa norovirus dapat menyebar lewat udara. Peneliti Kimberly Repp dari Oregon Health and Science University mengatakan temuan ini menyoroti bagaimana obyek mati dapat berperan menyebarkan norovirus.

Ancaman penyakit dari tas belanja itu terungkap dalam penelitian terhadap kasus penularan kuman sakit perut di antara sejumlah remaja putri yang tengah mengikuti pertandingan sepak bola di Washington, Amerika Serikat.

Tas itu disimpan dalam kamar mandi hotel yang menjadi tempat menginap gadis yang sakit perut. Keesokan harinya, remaja yang sakit itu pulang. Tas di kamar mandi kemudian digunakan untuk mengantarkan kue bagi tim sepak bola.

Untuk mengurangi sampah plastik, pemakaian tas belanja yang dapat dipakai berkali-kali dianjurkan sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai. Namun tas belanja ternyata juga memiliki efek buruk, yaitu dapat menyebarkan penyakit.


Tas Heboh Dari Balenciaga | goody bag eksklusif




Blanket bag yang diluncurkan dalam palet khas musim panas dengan sentuhan corak bunga nan mewah ditawarkan dalam ragam bentuk, dari yang berukuran kecil, besar, hingga pouch. Harganya tas ukuran S (small) yaitu $1930 atau sekitar lebih dari Rp25 juta dan ukuran XL (extra large) $3500 atau lebih dari Rp46 juta.

 Motif bunga yang menghiasi tas ini terasa klasik namun tetap fashionable. Coba padukan dengan gaya 80an yang kini tengah in. Pasti gaya Anda akan jadi sebuah gebrakan yang keren. Well, jika Anda sudah bosan dengan tas klasik berpalet hitam. Mungkin item ini bisa dijadikan opsi lain untuk menemani Anda beraksi. 

Nah, untuk musim semi dan panas 2017, Demna Gvasalia kembali menghebohkan dunia mode sekaligus para netizen. Yup, dilansirnya tas terbaru dari Balenciaga yang kali ini dibilang mirip dengan tas selimut, membuat label asal Paris ini kembali disorot. 

Meski banyak netizen yang mengatakan tas ini mirip dengan tas pasar, namun Cosmo rasa tas ini mampu mengelevasi gaya Anda saat mengenakannya. Tak percaya? Coba tengok saja aksi street style beberapa fashionista yang tertangkap kamera saat mengenakan tas ini. Love!

Dilansir dalam warna memikat, tas yang disebut mirip kantong belanja ini memang tak murah. Tas bermotif garis-garis vertikal berikut harganya berkisar dari US$1325 atau lebih dari Rp17 juta untuk ukuran XS (extra small), dan US$2435 atau sekitar Rp32juta lebih untuk ukuran XL (extra large) – seperti yang tertera di website resmi Balenciaga. Corak garis multi warna membuat tas berikut terasa sangat cocok dikenakan untuk musim panas. Dipadukan dengan busana kasual atau semi formal pasti hasilnya akan menarik perhatian.

Sejak dinahkodai oleh Demna Gvasalia, label Balenciaga memang kerap jadi sorotan, apalagi setiap koleksi barunya diluncurkan. Yup, sang Direktur Kreatif untuk label asal Paris sekaligus pria di balik label Vetements ini memang tahu persis bagaimana cara memikat para fashionista lewat ragam produk yang ia tawarkan. Salah satunya adalah dengan melansir tas yang sering disebut menyerupai kantong belanja. 

Supermarket Bogor Wajib Sediakan Tas Belanja | goody bag eksklusif




Aturan ini belum diharuskan, masih sekedar himbauan kepada pelanggan kami untuk menggunakan tas belanja, kalau yang belum punya masih kita layani dengan plastik belanjaan. Tapi setiap yang berbelanja kita edukasi untuk menggunakan tas belanja," katanya.

Menurutnya, walau belum menghentikan total penggunaan plastik belanjaan, angka penggunaan tas belanja mendukung lingkungan hijau terus meningkat dilihat dari jumlah tas belanja yang terjual.

"Jumlahnya cukup siginifikan, setiap tahunnya penjualan tas belanja naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya," kata dia.

Dikatakannya, setelah melakukan sosialisasi, syarat perizinan untuk menyediakan tersebut akan diupayakan berlaku terhitung mulai 2016. "Tahun 2016 kita targetkan, Kota Bogor bebas penggunaan kantong plastik," katanya.

Di Kota Bogor tercatat baru ada dua supermarket yang mengurangi penggunaan plastik belanjaan, salah satunya Super Indo. Juru Bicara Super Indo, Andy Satrio Yuddho menyebutkan penggunaan tas belanja sudah diterapkan sejak tiga tahun lalu.

Kita akan coba siapkan poin persyaratan dalam proses perizinan supermarket dan minimarket, ada tahapannya. Yang pasti kita sosialisasi terlebih dahulu," katanya, Jumat (12/6).

Ia mengatakan, saat ini penggunaan tas belanja belum menjadi kewajiban, baru sekedar imbauan. Sehingga belum banyak supermarket yang menghentikan penggunaan tas belanja.

 Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) Kota Bogor, Denny Mulyadi mengaku akan segera menyosialisasikan syarat penggunaan tas belanja pada pengurusan perizinan. Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendorong pusat-pusat perbelanjaan dan konsumen menggunakan tas untuk mengurangi sampah kantong plastik sekali pakai.