Selasa, 19 Desember 2017

Tularkan Semangat Kelola Lingkungan

Sistem pengelolaan sampah terbuka | tas spunbond grosir jakarta


tas spunbond grosir jakarta



Lebih jauh Sri mengungkapkan, bahwa pelatihan pengelolaan bank sampah dan mengolah sampah menjadi kerajinan yang diberikan oleh Pertamina tak hanya menyokong perekonomian warga, tapi juga membangkitkan dan menigkatkan kesadaran msayaakat dalam mengelola lingkungan yang lebih bersih.

Meski pesanan belum rutin, tapi bagi mereka mengolah sampah menjadi barang ekonomis, telah memberikan tantangan dan kepuasan tersendiri. “Bandingkan saja hasilnya, kalau saya jual sampah kertas koran ke bank sampah hanya bisa dapat Rp 900 per kilogram, kalau saya olah menjadi vas atau guci pajangan, harganya bisa lebih mahal lagi,”kata Sri.

Dari kegiatan ini, para ibu rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300 ribu per bulan melalui kelompok Bank Sampah “Kurnia”. Menurut Sekretaris Bank Sampah "Kurnia" Sri Purwaningsih, hasil tersebut bisa didapat karena karya kelompok mereka seringkali mendapatkan pesanan kerajinan tangan baik itu dalam bentuk vas bunga, tas laundry, pigura, taplak dan lain-lain. “Siapa sangka sampah bisa jadi pajangan seperti ini,”ujar Sri sembari menunjukkan vas hasil karyanya.

Dari kegiatan ini, para ibu rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300 ribu per bulan melalui kelompok Bank Sampah “Kurnia”. Menurut Sekretaris Bank Sampah "Kurnia" Sri Purwaningsih, hasil tersebut bisa didapat karena karya kelompok mereka seringkali mendapatkan pesanan kerajinan tangan baik itu dalam bentuk vas bunga, tas laundry, pigura, taplak dan lain-lain. “Siapa sangka sampah bisa jadi pajangan seperti ini,”ujar Sri sembari menunjukkan vas hasil karyanya.

Manfaat lain program bank sampah ini, warga juga diberikan pelatihan untuk memanfaatkan barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. “Dengan mengubah sampah menjadi material yang ekonomis warga yang tergabung dalam anggota bank sampah dapat memiliki pendapatan tambahan, untuk meningkatkan taraf hidup”, tutur Budi.

Operation Head Terminal BBM Lomanis Budi Prasojo menjelaskan, tujuan kegiatan bank sampah “Wuwuh Berkah” ini semata-mata adalah untuk  meningkatkan budaya pelestarian lingkungan melalui upaya reduksi sampah anorganik dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya hidup bersih dengan pengelolaan sampah yang baik. 

Program Bank Sampah tersebut diberi nama ‘Wuwuh Berkah’ yang memiliki arti berkah dari sampah, Program ini perlahan berhasil menarik minat warga untuk turut serta di dalamnya. Semangat warga untuk mengelola sampah rumah tangga pun semakin menggeliat, seiring adanya tambahan penghasilan dari pengelolaan bank sampah.

Permasalahan yang muncul tersebut membuat Pertamina berinisiatif  menularkan pengelolaan lingkungan kepada masyarakat sekitar terminal Lomanis dengan cara merancang sistem pengelolaan sampah terintegritas dan memenuhi syarat kesehatan. Inisiatif tersebut dilakukan dalam bentuk fasilitas pelatihan dan pendampingan untuk program Bank Sampah.

Permasalahan yang muncul tersebut membuat Pertamina berinisiatif  menularkan pengelolaan lingkungan kepada masyarakat sekitar terminal Lomanis dengan cara merancang sistem pengelolaan sampah terintegritas dan memenuhi syarat kesehatan. Inisiatif tersebut dilakukan dalam bentuk fasilitas pelatihan dan pendampingan untuk program Bank Sampah.

Tak hanya di kota besar, sistem pengelolaan sampah terbuka juga dapat dengan mudah kita temukan di kota-kota kecil. Contoh paling mudah bisa kita lihat di ekosistem pasar, dimana pengelolaan sampah pasar masih dibiarkan menggunakan sistem pembuangan terbuka. Alhasil cara demikian mengakibatkan sampah oraganik dan non organik tercampur hingga ke Tempat Pembuangan Akhir.

Selama ini masalah pengelolaan sampah rumah tangga sering dianggap hal sepele, padahal volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kian hari terus menggunung karena memakai sistem pembuangan terbuka. Kondisi ini tak berbanding lurus dengan pengelolaan sampah yang masih minim, hal ini tentu saja akan berdampak negatif terhadap pengelolaan  lingkungan.


Sampah Jadi Berkah, Belajar Dari Bank Sampah dan HL Ecomart | tas spunbond grosir jakarta




Biodigester juga tersedia di lokasi HL Ecomart. Biodigester adalah alat pengolah sampah organik melalui proses anaerob dengan output gas, listrik, pupuk cair dan kompos. Dengan demikian, selain mampu mengurangi sampah organik dan sampah rumah tangga, alat ini berfungsi juga sebagai alat penghasil energi.

Di lokasi HL Ecomart itu memang terbagi dalam beberapa sisi yang menarik. Ada gudang pemilahan sampah, saung kreativitas, tempat koordinasi, minimarket, dan beberapa sudut hidroponik dengan berbagai jenis sayuran. Memasuki gudangnya, di sana terdapat alat press sampah untuk mengemas dengan sempurna. Alat ini ada yang manual dan ada juga yang sudah memakai mesin.

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. HL Ecomart menjadi gerakan kreatif dalam mengubah persepsi masyarakat dari sampah sebagai masalah kemudian berubah sampah menjadi berkah.


Mengubah Sampah Menjadi Berkah | tas spunbond grosir jakarta


Tak kurang dari 50 kilogram sampah tiap dua pekan berhasil diolah. Setelah dibersihkan, sampah-sampah plastik tersebut dibentuk menjadi aneka produk berharga, seperti bantal, tas plastik, dompet, dan berbagai macam produk lainnya. Produk tas dijual dari mulai Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu. Sementara dompet dihargai Rp 5 ribu. 

Kegiatan tersebut bermula dari keprihatinan Maria tentang ratusan ton sampah plastik yang tiap hari menumpuk tanpa dapat diurai. Ia kemudian mengajak ibu-ibu di lingkungannya untuk mengumpulkan berbagai macam produk sampah plastik. Seperti bungkus minyak goreng, pewangi pakaian, sampo, dan kemasan sachet minuman.

Tak selamanya sampah harus dibuang begitu saja. Dengan sentuhan kreatif, sampah plastik dapat dijadikan aneka produk bernilai ekonomis. Seperti yang dihasilkan Maria Septriana, ibu rumah tangga dari Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar