Senin, 18 Desember 2017

Best Western Kampanye Bebas Kantong Plastik di Earth Hour

Bahaya sampah kantong plastik | tas spunbond di jakarta


tas spunbond di jakarta



"Hal ini dilakukan guna mengirimkan suatu pesan global yang kuat tentang kesadaran lingkungan dan mengawasi kehidupan planet bumi," kata dia. 

Pada malam harinya, pihaknya memadamkan pencahayaan bagian luar atau eksterior dan meredupkan pencahayaan bagian dalam atau interior pada pukul 20.30 hingga 21.30 WIB. 

"Sosialisasi yang diikuti lebih dari 30 warga ini akan menyuarakan tentang bahaya sampah kantong plastik dan penanaman tanggung jawab moral untuk membuang sampah pada tempatnya dengan memisahkan jenis sampah kering dan sampah basah," ujar Sekar kepada Republika.co.id, Selasa. 

Aloysia Sekar, Marketing Communication Best Western Plus Kemayoran mengatakan pihaknya juga turut mendukung kegiatan tersebut. Dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar akan pentingnya penggunaan tas yang ramah lingkungan (recycle bag). 

Kampanye secara global ini mengajak seluruh orang di dunia melakukan tindakan atas perubahan iklim melalui hal yang sederhana, yakni pemadaman lampu yang tidak dibutuhkan selama satu jam. 

Ajang Earth Hour atau yang juga biasa disebut Hari Bumi pada 19 Maret kemarin disambut berbagai pihak. 


Mengubah Sampah Menjadi Berkah | tas spunbond di jakarta




Kepada pemerintah khususnya pemerintah desa,  saya harap untuk terus mendukung dan membantu apabila warganya berminat untuk membuat biogas seperti ini. Karena terus terang untuk pengadaan peralatan cukup memakan biaya," Harapnya kepada pemerintah.

"Silakan buat siapa saja yang mau belajar tentang biogas ini saya siap untuk membantu, membagi pengalaman saya.

Kini, berkat ketekananya membuat biogas itu, pria berusia 46 tahun yang pernah mengenyam pendidikan pertanian di Australia tersebut sering diundang kebeberbagi daerah untuk memberikan pelatihan biogas kepada masyarakat.

Dalam waktu sehari, gas yang dihasilkan dari kotoran kambing tersebut, kata Warseno bisa digunakan selama empat jam untuk memasak. Dua jam dipagi hari, dan dua jam lagi disore hari, hal itu menurutnya sangat membantu untuk menghemat biaya rumah tanganya.

Warseno menjelaskan, "Gas yang dihasilkan oleh kotoran kambing dialirkan melalui paralon, lalu ditampung di wadah besar sebelum masuk ke dapur. Kemudian cairan dan kotoran dialirkan ke penampungan yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik, dan ini sangat bermanfaat untuk tanaman,".

Selain mengubahnya menjadi biogas, dengan alatnya yang sederhana itu Warseno juga berhasil mengubah kotoran kambing menjadi pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembuatan biogas tersebut.

Sudah setahun lebih Warseno dan keluarganya mengunakan biogas dari kotoran kambing untuk memasak. Warseno mengaku "Sejak Bulan Mei 2016 lalu saya mencoba membuat biogas, sampai saat ini sudah setahun lebih saya dan keluarganya mengunakan biogas untuk memasak,"katanya.

Bagi sebagian orang, kotoran kambing atau "Bribil" mungkin hanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk berbagai macam tanaman. Namun hal itu berbeda bagi Warseno (46) warga RT 01 RW 11 Desa Chionje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kotoran kambing yang semula hanya bisa dimanfaatkan sebagi pupuk alami saja, kini ditanganya kotoran kambing tersebut telah ia ubah menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masak-memasak.

Seorang Warga Banyumas, Berhasil Mengolah Kotoran Kambing Menjadi Gas


Kantong Plastik Berbayar, Peluang Usaha Tas Belanja Terbuka Lebar | tas spunbond di jakarta



Musdik Ali Suhudi Kepala BLH Kota Surabaya mengatakan kampanye kantong plastik berbayar juga akan dilakukan di sekolah-sekolah di Surabaya.

"Justru kampanye di sekolah ini akan lebih efektif. Karena, kalau anak-anak yang mengingatkan, orangtua pasti akan lebih mendengarkan daripada peringatan dari orang dewasa," ujarnya.

Karena itulah, bersama beberapa komunitas lain yang tergabung dalam gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, kampanye kantong plastik berbayar sudah dilakukan sejak 18 Februari lalu hingga 21 Februari yang akan datang di beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya.

"Puncaknya nanti di Car Free Day Taman Bungkul pada 21 Februari besok. Kami akan melakukan aksi rampok sampah plastik," katanya.

Mengenai sampah plastik di Surabaya, Wawan mengatakan, bila penduduk Surabaya sebanyak 3 juta jiwa berarti ada sejumlah 2,1 milyar sampah kantong plastik per hari.

"Kurang dari 10 persen yang bisa didaur ulang, sisanya masuk ke TPA, ke sungai, bermuara ke hutan mangrove atau masuk ke laut," katanya.

Menurut Wawan, inilah peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha kecil dan menengah di Surabaya.

Meski bergantung persetujuan perusahaan, produksi tas belanja layak ditawarkan ke perusahaan tersebut karena adanya kebutuhan pemenuhan tanggung jawab di atas.

"Di Indonesia ada sekitar 90 ribu gerai toko modern, berarti setiap harinya toko modern di Indonesia mengeluarkan 9,85 milyar kantong plastik, yang sebagian besar hanya dipakai sekali," katanya.

Adanya kebijakan kantong plastik berbayar akan memunculkan tanggung jawab perusahaan retail untuk menyediakan tas belanja yang ramah lingkungan.

"Produsen tas belanja akan tumbuh setelah aturan ini diterapkan. Kami sudah mulai menggandeng industri rumah tangga dan mengajak kerjasama retail yang ada," katanya kepada wartawan di Humas Pemkot Surabaya Kamis (18/2/2016).

Wawan mengungkapkan kajian Generation Indonesia, bahwa setiap harinya toko modern di Indonesia mengeluarkan 300 lembar kantong plastik per hari.

Wawan Some Ketua Komunitas Nol Sampah Surabaya mengatakan, kebijakan kantong plastik berbayar akan memunculkan industri kreatif baru termasuk di Surabaya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar