Senin, 20 November 2017

Galeri Kerajinan Botani Square Makin Banyak

Hasil kerajinan para pelaku industri kecil  | harga goody bag

harga goody bag


“Model lain diterima, cuma berbeda harga sedikit dari model yang ada,” jelasnya.

Kalaupun ada pemesanan, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebaiknya jauhjauh hari, sekitar satu bulan sebelum pemakaian. Apalagi peme sanan dalam porsi besar. Hanya, harga yang ditawarkan jauh lebih mahal.

Sedangkan aksesori lain, seperti topi bayi hingga dewasa mulai Rp100 ribu-Rp300 ribu. Perlengkapan rumah seperti sarung bantal kursi mulai Rp60 ribu–Rp100 ribu. Bermacam model dan ukuran taplak mulai dari Rp80 ribu hingga Rp800 ribu.

Tidak hanya itu, konsumen juga bisa memesan barang hingga ukuran. Bahkan, di luar dari varian koleksi GIE Shop juga diterima.

Harga yang dijual pun sangat bervariasi, mulai dari Rp60 ribu hingga Rp900 ribu. ”Banyak macam termasuk harganya,” tambah pria yang akrab disapa Saepudin itu.

Misalnya, untuk rompi atau sweater dan sejenisnya dibanderol seharga Rp200 ribu hingga Rp800 ribu. Tas wanita dibanderol Rp500 ribu-Rp900 ribu. Sepatu bayi Rp60 ribu-Rp100 ribu, sepatu dewasa Rp300 ribu-Rp400 ribu.

Dari banyaknya koleksi, GIE Shop yang menjual keperluan anak hingga orang dewasa ini mendapat respons dari pengunjung. GIE Shop merupakan karya Egie, yang beralamat di Jalan Tanah Baru, Bogor.

”Tidak cuma pakaian dan aksesori, ada juga perleng kapan rumah tangga. Bahan utamanya dari benang katun kualitas terbaik,” jelas penge lola galeri, Saepudin Zuhri seperti dilansir Radar Bogor, Minggu (12/7/2015).

Koleksi Galeri Kerajinan Botani Square bertam bah banyak. Galeri yang menampung hasil kerajinan para pelaku industri kecil dan menengah ini pun semakin diminati.

"Kerajinan Solder" Diburu Wisatawan Candi Borobudur | harga goody bag



Harga yang ditawarkan pada setiap kerajinan pun relatif terjangkau, mulai dari Rp12 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kerumitannya. Hasil karya Dani banyak diburu para wisatawan di kasawan Candi Borobudur, Magelang, untuk sekadar buah tangan maupun cindera mata bagi para kolega.

Proses terahir yakni memunculkan bulu-bulu dan kulit sesuai hewan aslinya. Caranya, ujung solder yang panas digunakan sebagai mata pena untuk membuat guratan-guratan. Dengan ketelitian yang dipadukan unsur seni, panas solder yang membentuk tekstur dan warna yang natural pada kayu. Akhirnya, kerajinan pun siap dipasarkan.

Tidak terlalu sulit untuk membuat kerajinan yang kini banyak digemari wisatawan tersebut. Pertama, kayu sengon dipilih kemudian dipotong dan dibentuk menyerupai hewan yang dikehendaki. Proses selanjutnya potongan kayu yang sudah terpola dijemur hingga kering.

Menurut Dani, usaha membuat mainan bermotif hewan kayu solder dilakukan sejak 2005. Keahliannya diperoleh secara tidak sengaja, yakni saat melihat goresan solder panas mengenai sebuah papan kayu. Warna coklat kehitaman bekas goresan solder, menarik perhatiannya.

“Saat itu melihat goresan solder di papan, ternyata warnanya bagus. Makanya timbul ide untuk membuat miniatur hewan dengan warna-warna alami tersebut,” kata Dani di kediamannya.

Solder listrik ternyata tak hanya berfungsi untuk mematri rangkaian elektronik saja. Di tangan seorang perajin di Magelang, Jawa Tengah, solder menjadi alat utama untuk membuat kerajinan miniatur hewan. Alhasil, terciptalah kerajinan yang indah dan bernilai seni tinggi.

Kreatif. Mungkin itulah ungkapan kita saat melihat dan mengamati hasil kerajinan miniatur berbagai hewan dengan teknik solder, hasil karya Dani warga Desa Tegal Arum, Kecamatan Borobudur, Magelang. Melalui tangan dinginnya, kerajinan yang belum banyak dilirik orang itu tercipta.

Hasil Kerajinan Bambu Paling Diminati Wisatawan di Bali | harga goody bag



Ekspor hasil kerajinan dari bambu itu, katanya, paling banyak tujuan Singapura, yakni 23,69 persen, menyusul Hong Kong 18,74 persen, Australia 12,64 persen, dan Jerman 3,34 persen.

Selain itu, Amerika Serikat 14,14 persen, Inggris 1,07 persen, Prancis 1,02 persen, Jerman 3,34 persen dan sisanya 24,08 persen ke sejumlah negara lainnya, ujar Ketut Teneng.

Ketut Teneng mengatakan bahwa hasil kerajinan bambu yang dikombinasikan dengan rotan dibuat dalam berbagai jenis rancang bangun, antara lain berupa tempat koran, bakul, topi berbentuk kerucut, dompet, dan aneka jenis cendera mata yang unik dan menarik lainnya.

Matadagangan tersebut, katanya, selain menembus pasaran ekspor juga dipajang para pedagang di sejumlah objek wisata yang banyak dibeli wisatawan dalam dan luar negeri saat berliburan ke Pulau Dewata.

Kondisi itu, katanya, menunjukkan aneka jenis cendera mata hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali dari bahan baku bambu tersebut, semakin murah untuk per satuan unit di pasaran luar negeri.

Ketut Teneng menjelaskan bahwa hasil kerajinan berbahan baku bambu merupakan satu di antara 17 jenis hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berhasil dipasarkan ke mancanegara. Kerajinan bambu hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 1,86 persen dari total ekspor Bali sebesar 398,75 juta dolar AS.

Bali berhasil meraup devisa sebesar 7,42 juta dolar AS dari ekspor hasil industri kecil skala rumah tangga berbahan baku bambu selama 10 bulan, periode Januari-Oktober 2013.

"Perolehan devisa tersebut merosot 35,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 11,47 juta dolar AS," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Selasa.

Namun, katanya, dari segi volume pengiriman mata dagangan yang bernilai ekonomis itu, meningkat 30,24 persen dari 4,74 juta unit periode Januari-Oktober 2012 menjadi 6,17 juta unit periode yang sama tahun 2013.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar