Selasa, 07 November 2017

Dede Sukses Geluti Bisnis Tas Bermodal Rp 1,7 Juta

Geluti Bisnis Tas | tas spunbond lusinan


tas spunbond lusinan


Ketika itu, Dede remaja melihat sosok sang ayah, H Dana Husen (alm) yang kerap membuat tas atas pesanan seorang pengusaha di Kota Bandung.Melihat keahlian sang ayah membuat tas, Dede pun tertarik ikut serta. Pada 1975, ia putuskan untuk membantu sang ayah. Namun Dede tidak ikut campur dalam pembuatan tas, melainkan dalam hal pemasaran.

"Saya sering buka lapak di selasar toko di beberapa pasar di Bandung. Itu dilakukan jika hari libur atau sepulang sekolah," ujar Dede Hidayat, saat ditemui di rumah produksinya, Jalan Leuwisari V, Komplek Leuwisari, Bandung, Kamis (13/9/2012).

SERING melihat tas berlogo instansi pemerintah atau swasta? Atau mendapat goody bag dari acara seminar atau peluncuran produk? Ternyata ada seorang pionir pembuat tas-tas seperti itu di Bandung.
Ia adalah Dede Hidayat. Dengan label Idola Indonesia, pria lulusan Universitas Islam Bandung (Unisba), ini memulai bisnis pembuatan tasnya sejak masih berumur belasan tahun.

Bukan saja menjual tas buatan sang ayah, Dede juga menawarkan tas buatan sang ayah ke teman-teman sekolahnya. Dede pun menawarkan tas ke sejumlah toko di pasar-pasar."Itu saya lakukan sampai selesai kuliah," kata pria yang kuliah di Fakultas Syariah dan Komunikasi ini.

Setamat kuliah, Dede fokus mengembangkan bisnisnya. Dengan bekal modal Rp 1,7 juta, ia memantapkan diri di bisnis tas.Ketika itu, tas yang dibuat Dede masih sebatas tas untuk dijual di toko-toko. Namun karena ingin bisnisnya semakin berkembang, Dede menawarkan diri ke sejumlah perusahaan BUMN dan instansi pemerintah jika dirinya mampu membuat tas berlogo perusahaan dan instansi pemerintah tersebut.​

Analisis Modal untuk Memulai Bisnis Tas | tas spunbond lusinan


Untuk memulai usaha, tidak selamanya membutuhkan modal yang besar. Munculnya berbagai peluang usaha kecil menengah dengan modal usaha rata-rata di bawah Rp 10 juta, memberikan bukti bahwa kesuksesan pun dapat dimulai dari peluang usaha modal kecil.

Hal inilah yang saat ini memotivasi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka, dengan mencoba berbagai peluang usaha kecil menengah yang prospeknya cukup menguntungkan.

Salah satu peluang yang saat ini cukup menguntungkan, yaitu memulai usaha kecil menengah dengan memproduksi tas. Perkembangan bisnis fashion yang setiap harinya semakin meningkat, menjadi lahan yang cukup empuk bagi para pelaku usaha dibidang tersebut. 

Sebab hampir semua produk fashion, selalu laris diserbu para konsumen. Begitu juga dengan produk tas, sekarang ini tas bukan hanya sebagai kebutuhan sekolah atau kerja saja. Namun, kini tas menjadi bagian fashion yang banyak digemari konsumen khususnya kaum hawa.

Ibu Muda Ini Hasilkan Puluhan Juta dari Jualan Tas di Dunia Online | tas spunbond lusinan



“Jangan pernah menelantarkan keluarga. Boleh saja kita berbisnis, akan tetapi keluarga tetap nomor 1,” kata Febbi. “Saya percaya bahwa ketika kita mampu mengatur prioritas utama kita (yakni keluarga, red.) maka hal-hal lain akan mengikuti.”Febbi mengaku, pertama kali dia bekerja atas seijin sang suami. Baginya, bisnis akan berkah ketika tidak melewati kaidah-kaidah yang sudah ditentukan oleh sang suami.

“Saya percaya bahwa fitrah wanita adalah mengurus rumah tangga dan mendidik anak,” katanya. “Untuk urusan bekerja, berbisnis, harus ada persetujuan dulu dari suami. Saya bersyukur mendapat dukungan itu, apalagi beliau bekerja di bidang IT, sehingga saya tidak menemui kesulitan mengenai masalah teknis.”

“Kesulitannya adalah membagi waktu antara keluarga dan bisnis,” kata Febbi mengawali sesi wawancara dengan tim Studentpreneur. “Namun alhamdulillah yang namanya kesibukan itu sangat mungkin untuk dikontrol.

”Febbi mengaku memiliki jadwal yang paten untuk menjalankan bisnisnya. Pada pagi hari, Febbi mengurus rumah, suami, dan anaknya. Ketika anaknya sekolah, dia mulai mengurus Aimeeforbags.

Siang hari, Febbi kembali menjalankan akitvitas ibu rumah tangga seperti menjemput anaknya, memasak, mencuci, dan lain-lain. Ketika sudah selesai, dia kembali mengurus bisnisnya. Malam hari adalah waktu Febbi untuk lebih aktif dalam mengurus bisnisnya.

Di dalam akun Instagramnya, Febbi memiliki puluhan ribu follower yang merupakan loyal customer. Jumlah follower yang besar ini pula lah yang sering mendatangkan rejeki yang tak terduga. Febbi sering mendapat kiriman berbagai macam produk agar di-endorse oleh akunnya.“Potensi dunia online sangat besar dan menjanjikan,” katanya.

 “Sejak 2009 sampai sekarang, omset terus meningkat. Apalagi tahun depan, kita harus siap menghadapi ASIAN Economic Community. Maka saya berpikir bahwa ibu muda juga harus mampu menyumbang bagi kemajuan Indonesia.”

“Menurut saya, bisnis online adalah model bisnis yang sangat cocok dilakukan oleh ibu rumah tangga,” kata Febbi. “Kita bisa sambil mendidik anak dan mencari penghasilan tanpa menelantarkan keluarga. Keluarga terurus bisnis juga lancar. Disinilah barokahnya.”Febbi bercerita mengenai model bisnis Aimeeforbags. 

“Saya open order hanya tiap sebulan sekali. Meskipun saya juga jual ready stock,” katanya. “Penjualan saya lakukan sepenuhnya di online sehingga sama sekali tidak melelahkan.”Aimeeforbags menjual melalui sosial media, yakni Instagram, Twitter dan Facebook. Akan tetapi, Febbi mengakui bahwa dia paling aktif menjual di Instagram.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar