Rabu, 14 Juni 2017

Anak Keren itu tidak Minta Kantong Plastik

Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik | goody bag kreatif


goody bag kreatif



"Semua tempat sampah itu ada di rumah. Kalau di jalan tidak ada, sampahnya dimasukin saku, tas, dan baru dibuang di rumah. Suatu hari kita harus disiplin seperti bangsa Jepang. Ingat kalau ke toko atau warung kalau disebut anak keren itu tidak minta kantong plastik," kata Emil.

Menurutnya, di tempat-tempat tertentu di Jepang memang jarang ditemukan tempat sampah. Namun hal tersebut tak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan.

Emil pun berharap, warga Kota Bandung bisa menyamai perilaku warga negara Jepang dengan membudayakan tidak menggunakan kantong plastik.

"Ada orang duduk di kawasan Asia-Afrika, ada sampah di sebelahnya, tapi tidak memungutnya karena bukan sampahnya. Kalau orang Bandung, mau sampahnya milik kita atau bukan, diambil dan buang ke tempat sampah terdekat," ujar Emil.

Emil pun menegaskan, warga Kota Bandung jangan sampai diminta dulu baru melakukan kegiatan. Sebab ia masih menemukan sejumlah warga Kota Bandung yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

"Ini pesan saya untuk ikuti teladan nenek kita dulu, kalau belanja bawa tas sendiri. Kalau dulu tasnya bolong seperti keranjang ayam. Sekarang tas belanjanya gaul, bisa dilipat, disakuin, dan desainnya keren. Jadi orang yang keren itu tas belanjanya bagus dan perilaku lingkungannya juga bagus," kata Emil kepada wartawan usai peresmian kantong plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016).

Ia menegaskan, para konsumen jangan manja karena dunia semakin modern dan semakin nyaman.

Menurut Emil, warga Kota Bandung bisa mengikuti teladan nenek pada zaman dulu yang membawa tas belanja sendiri ketika datang ke pasar.

Pria yang akrab disapa Emil ini pun memiliki cara agar warga Kota Bandung bisa menjalankan hal tersebut. Mau tahu caranya?

Selain harus membayar, penggunaan kantong plastik akan menambah jumlah sampah yang setiap harinya sudah mencapai 1.500 ton.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik setiap berbelanja di peritel.

Gandeng Gramedia, Cranci Lampung Bagikan 100 Paket Goodie Bag untuk Anak Panti | goody bag kreatif




Khusus Cranci Lampung Berbagi, Cranci bekerja sama dengan Komunitas Jalan-Jalan Edukasi Lampung (JJE). Komunitas JJE merupakan kumpulan sosial pecinta anak yatim, yang mempunyai 13 cabang kegiatan, di antaranya JJE Mengajar, JJE Sehat, dan Road Show dari Panti ke Panti Asuhan.

“Kami bersedia bekerja sama dengan semua pihak untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim piatu,” kata Yustitia Asri, Wakil Ketua JJE Lampung.

Cranci Lampung menjalin kerja sama dengan Toko Buku Gramedia dalam penyelenggaraan workshop dengan tema Happy Crafty Workshop pada Mei sampai Juni 2016.

Workshop dibuka untuk umum yaitu bagi masyarakat yang ingin mendalami hobi dan bisnis membuat kerajinan tangan.

Irna menuturkan, Cranci Lampung adalah komunitas crafter (perajin kerajinan tangan) di Lampung yang berdiri sejak dua tahun silam. Bermula dari keinginan untuk saling mengedukasi dan mendukung sesama crafter di Lampung, sekumpulan perajin yang beranggotakan perempuan dan ibu-ibu ini mendirikan komunitas sebagai wadah di  Facebook.

“Saat ini jumlah member mencapai 300 orang yang tersebar di seluruh Lampung,” ujarnya.

Menurut Irna, Cranci mendirikan Koperasi Crafter Cinta Lampung yang salah satu program unggulannya adalah memasarkan produksi kerajinan secara online dan offline, serta menyediakan bahan-bahan baku kerajinan yang dibutuhkan.

“Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang komunitas ini, dapat mencari di Facebook Grup CRANCI Lampung atau Funpage CRANCI Lampung.

 Komunitas perajin kerajinan tangan Cranci Lampung bersama Toko Buku Gramedia menggelar bakti sosial berupa pembagian seratus paket goodie bag berisi perlengkapan sekolah kepada anak-anak dua panti asuhan di kota ini, Sabtu lalu, 25/6/2016.

“Event ini sebagai ajang untuk memperkenalkan komunitas kami kepada masyarakat Lampung,” ujar Irna Irnawanti, Ketua Cranci Lampung sekaligus pendiri Koperasi Crafter Cinta Lampung kepada jejamo.com, Senin, 27/6/2016.

Kreasi Tas Jinjing Pengganti Plastik Berbayar | goody bag kreatif



helly membuat tas jinjing ini sesederhana mungkin dan mudah dilipat melalui restleting yang sudah disediakan maupun menggunakan kancing jepret sehingga akan mudah dan praktis menjadi tas belanja bulanan bagi yang membutuhkan.

Dirinya sedang mengusahakan agar tas jinjing yang dihargai mulai dari Rp 40.000 ini bisa digantung di trolley belanjaan.

“Saya sedang mencari stik kayu yang cocok untuk digantungkan pada trolley belanjaan, Insya Allah kalau sudah ketemu yang cocok saya akan langsung produksi lebih banyak lagi,” tandas wanita pengusaha yang memiliki 3 karyawan tetap tersebut.

Ia juga menerima pesanan dengan ukuran yang disesuaikan dengan keinginan pelanggannya. Begitu juga dengan jenis bahannya, customer bisa memilih sesuai dengan yang diinginkannya.

“Kami menerima pesanan khusus dari para pelanggan, baik dari ukuran, jenis bahan, maupun model yang diinginkan,” imbuh Shelly.

“Alhamdulillah sudah banyak yang pesan, baik untuk dimasukkan ke butik, maupun dijadikan goodie bag,” tandas Shelly, di Saung Olavera, Cilodong, Depok, Selasa (23/2/2016).

Tas jinjing dengan merk “Anakami” buatan Shelly ini berukuran 35×45 cm dengan menggunakan bahan belacu, ada juga yang menggunakan bahan kanvas, atau pun dari bahan batik.

Shelly mengaku membuat tas jinjing ini sudah lama, namun sejak diberlakukannya kebijakan plastik berbayar pesanan yang datang kepadanya semakin meningkat. Pemesannya berasal dari dalam Kota Depok, hingga ke seluruh nusantara, bahkan pernah produknya diekspor hingga negeri sakura, Jepang.

Seiring diberlakukannya plastik berbayar yang dimulai sejak Minggu (21/2/2016) di tiap pasar modern, salah satu warga Kota Depok ini kreatif membuat tas jinjing multifungsi, salah satunya sebagai pengganti plastik.

Wanita yang bernama lengkap Shelly Anakami inilah yang memiliki ide membuat produk kreatif tersebut, sehingga konsumen yang ingin berbelanja tidak perlu memakai kantong plastik sebagai wadah belanjaannya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar