Kamis, 08 Juni 2017

Tas Spunbond, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Tas spunbond lebih kuat dan tidak mudah robek | goody bag bagus


goody bag bagus


Modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini tidak begitu banyak. Dengan Rp. 5 juta, Anda sudah bisa menjalankan usaha yang dapat menghasilkan keuntungan hingga 30% ini. Anda juga tidak harus memiliki ketrampilan menjahit, namun dengan memiliki ketrampilan menjahit tentu saja akan jauh lebih baik, dan membuat pemasukan Anda juga lebih besar. Jika Anda tidak bisa menjahit, Anda dapat menggunakan jasa maklon. Tapi jika usaha Anda berkembang pesat, sebaiknya memang memiliki tenaga penjahit profesional sendiri. 

Bisnis pembuatan tas berbahan baku spunbond ini memiliki potensi yang besar, karena produk tas banyak dibutuhkan masyarakat, baik di lingkup-lingkup kecil, seperti untuk acara hajatan, kenduri, pernikahan,serta khitanan, maupun di lingkup yang lebih besar, seperti instansi-instansi swasta dan pemerintahan, serta perusahaan-perusahaan. 

Untuk mendapatkan spunbond bukan hal yang sulit, karena dijual bebas di toko-toko di  seluruh kota-kota besar, utamanya toko yang menjual bahan dan aksesoris tas. Dibandingkan dengan plastik dan kertas, Spunbond lebih kuat dan tidak mudah robek. Sebagai contoh, untuk spunbond berukuran A4 dapat menampung beban sampai dengan 10 kg, sementara plastik hanya 6 kg dan kertas hanya 2-3 kg. Soal warna dan motif, spunbond juga tidak kalah variatif, bahkan, begitu banyaknya variasi warna serta motif yang dimiliki, dapat membuat Anda bingung dalam  memilih.

Diantara berbagai macam peralatan yang ada, salah satu yang seringkali dipakai adalah tas. Dengan memproduksi tas yang berbahan baku ramah lingkungan. Bahan baku tas yang ramah lingkungan tersebut adalah spunbond atau biasa disebut bahan pur kertas, yakni bahan sintetis yang tekstur bahannya agak kaku tetapi halus, dengan serat yang rapat. Bahan ini terbilang ramah lingkungan karena mudah terurai (didaur ulang), karena bahan baku utamanya adalah bahan polimer polyesther (PET) atau polypropylene (PP). 

Seorang yang bernaluri bisnis yang baik akan selalu mencium setiap kesempatan dalam kondisi yang sedang dialami. Tidak hanya kondisi yang baik, namun kondisi yang buruk sekalipun bagi seorang pebisnis kreatif dapat dijadikan peluang. Salah satu diantaranya adalah isyu tentang global warming. Isyu ini mendorong setiap orang untuk melakukan back to nature, termasuk menggunakan berbagai macam peralatan yang ramah lingkungan. 

Perajin Tas Spunbond Dapat Binaan Tasimin Centre | goody bag bagus



"Tasimin Centre punya obsesi terhadap pelaku UKM berkembang, harus didukung dengan modal usaha, pembinaan serta mencarikan peluang pasar. Bila ini terwujud akan dapat menumbuhkembangkan sebuah usaha," katanya.

Dia juga menyebutkan, dalam pekan ini Tasimin Centre akan menguncurkan bantuan tanpa anggunan sebagai modal usaha kepada 300 pelaku UKM yang terdapat di kawasan Medan Utara. 

Secara terpisah, pendiri Tasimin Centre, Tasimin MT kepada MedanBisnis mengatakan, Setelah Tasimin Centre dideklarasikan pada pertengahan tahun 2014 ada sekitar 300 pelaku UKM yang mendapat pembinaan, termasuk usaha pembuatan tas berbahan spunbond.

Dikatakannya,Tasimin Centre dalam gebrakannya menghidupkembangkan UKM khususnya yang ada di kawasan Medan Utara, bukan hanya sekedar memberikan pinjaman modal tanpa bungga dengan menjalin kerja sama dengan sebuah bank, tetapi juga memberikan pembinaan, pelatihan manajemen dan ikut serta mencari peluang pasar produk pelaku usaha.

Usaha yang dilakukan Syaiful bersama istrinya, Kristina Br Pasaribu ini berawal dari usaha sampingan sebagai penjahit konveksi. Setelah mendapat pembinaan dari sebuah lembaga sosial Tasimin Centre tahun lalu, usahanya dikembangkan dengan usaha kreatif pembuatan tas berbahan spunbond. "Kalau dibandingkan sebelum memperoleh pembinaan, penghasilan saya sangat minim, syukurlah ada sebuah lembaga yang peduli memberikan bantuan dan pembinaan," ujar Syaiful.

Untuk mengembangkan usahanya itu, Syaiful kini telah mempekerjaan empat tenaga kerja dari warga sekitar. Sedangkan modal dan pemasaran turut dibantu oleh Tasimin Centre.

Syaiful mengaku, saat ini pesanan tas spunbond rata-rata dalam sepekan bisa mencapai 1.000 buah. Tas pesanan ada berbentuk undangan pesta perkawinan, seminar, pesanan toko sovenir, rumah sakit, caleg, perguruan tinggi dan tas anak TK dari harga per buah Rp 5.000 hingga Rp 12 ribu. Dari usaha itu, ayah 4 orang anak tersebut berpenghasilan Rp 12 juta per bulan.

Spunbond adalah jenis kain seperti jaring, yang tidak dibuat melalui proses tenun. Sering juga disebut kain kapas atau pun kertas, kain ini dibikin dengan ikatan serat secara mekanik, termal, atau proses kimia. Sedangkan harga kain spunbond dibeli Syaiful di Pusat Pasar Medan Rp 450 ribu per rol.

Ditemui MedanBisnis di tempat usahanya, Ahad kemarin, Syaiful yang setia berada pada mesin jahit yang menjadi tumpuan hidupnya menuturkan, tas berbahan spunbond kini semakin banyak diminati. Terutama sebagai bahan 'goody bag' (tas cenderamata), karena harganya yang lebih murah dibanding dengan kain atau plastik lainnya.

Keunggulan lain, katanya, dari kain kapas ini bisa didaur ulang, bebas racun, tahan bahan kimia, dan mudah dibentuk merupakan alasan lain mengapa spunbond kerap digunakan sebagai bahan pembuat tas.

Aneka hajatan keluarga ataupun kegiatan yang menghadirkan banyak orang menjadi ladang rezeki bagi perajin tas berbahan spunbond. Seorang di antaranya, Syaiful warga Pasar III Barat, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.

Setelah mendapat pembinaan dari Tasimin Centre, sebuah lembaga sosial yang peduli terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) di kawasan Medan Utara, pelaku usaha kreatif inipun kewalahan menangani pesanan yang masuk.

Bisa digunakan berkali-kali, tas spunbond pun dicari | goody bag bagus



Dalam sebulan Rasyid rata-rata mendapatkan permintaan sekitar 10.000 tas, dengan harga berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 7.500 per piece. Namun tidak jarang ia juga mendapat pesanan tas hingga sebanyak 50.000 pieces.

Kalau sudah mendapat pesanan segitu banyak, mau tak mau Rasyid harus berbagi rezeki dengan para produsen tas spunbond lainnya. Soal omzet di luar pesanan dalam partai besar, rata-rata Rasyid memperoleh duit sebesar Rp 30 juta per bulan. "Tas ini sedang laris karena harga yang murah namun modelnya punya banyak variasi," ujar pria 29 tahun ini.

Menurut Rasyid model yang paling laris ialah model dompet. Tas model dompet ini biasa dipesan untuk suvenir acara, khususnya untuk acara pernikahan.

Rasyid memberikan kiat. Menurut dia, walaupun persaingan belum terlalu ketat, namun variasi model menjadi salah satu cara jika ingin produk ini tetap laris. "Saya biasa menyediakan berbagai variasi desain tas supaya tetap menarik minat pembeli," ujar Rasyid.

Alfi menjelaskan, pesanan tas spunbond itu datang dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan hingga ke NTB dan Papua. Tidak hanya itu, ia juga diminta untuk memasok tas spunbond ke Australia. Untuk memenuhi semua pesanan tersebut ia dibantu oleh sembilan karyawan tetap dan juga didukung oleh 50-an pekerja paruh waktu.

Selain Alfi, Rasyid, asal Jakarta, juga memproduksi tas dan kantong spunbond sejak setahun belakangan ini. Sebelumnya, Rasyid adalah produsen tas khusus untuk aneka suvenir sejak tujuh tahun lalu.

Rasyid beralih ke tas spundbond karena permintaan tas ini terus meningkat dari hari ke hari. Ia mengungkapkan telah memasok tas spunbond ke seluruh Indonesia hingga Malaysia.

Alfi mengatakan, tas atau kantong laris manis karena harganya murah. "Harga jual saya mulai Rp 1.000 dan yang paling mahal Rp 10.000," ujar pria asal Surabaya ini.

Setidaknya Alfi membuat 15 model tas dengan bahan spunbond. Namun yang paling laris adalah tas model serut yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Saban bulan, Alfi mampu memproduksi sekitar 20.000 hingga 25.000 pieces untuk berbagai keperluan. Bahkan jika pesanan sedang ramai, produksi Alfi bisa melonjak hingga 40.000 pieces. "Omzet rata-rata saya sekitar Rp 100 juta dalam sebulan," ujar Alfi.

Alfi menjelaskan, pesanan tas spunbond itu datang dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan hingga ke NTB dan Papua. Tidak hanya itu, ia juga diminta untuk memasok tas spunbond ke Australia. Untuk memenuhi semua pesanan tersebut ia dibantu oleh sembilan karyawan tetap dan juga didukung oleh 50-an pekerja paruh waktu.

Selain Alfi, Rasyid, asal Jakarta, juga memproduksi tas dan kantong spunbond sejak setahun belakangan ini. Sebelumnya, Rasyid adalah produsen tas khusus untuk aneka suvenir sejak tujuh tahun lalu.

Keunggulan tas spunbond ini bisa digunakan berkali-kali sehingga tidak langsung menjadi limbah buangan yang merusak lingkungan. Asal tahu saja, spunbond adalah bahan yang terbuat dari campuran plastik dan katun. Bahan tas atau kantong ini dianggap ramah lingkungan karena mudah hancur. Berbeda dengan tas yang terbuat dari plastik yang tak mudah rusak.

Tas atau kantong spunbond ini mulai dikenal masyarakat sejak empat tahun lalu. Tas bahan spunbond ini bisa digunakan pula sebagai media promosi, terutama oleh perusahaan-perusahaan yang lagi mengampanyekan kelestarian lingkungan. Bahkan, sekarang ini sudah banyak toko ritel kelas menengah ke atas yang menggunakan tas jenis ini untuk wadah belanjaan pelanggan.

Meningkatnya kebutuhan akan tas ramah lingkungan inilah yang membuat Alfi Chamdan memproduksi tas atau kantong spunbond ini di Surabaya. Ia mulai memproduksi tas tersebut sejak tiga tahun yang lalu, dan usahanya semakin berkembang dengan menggunakan media internet untuk memasarkan produknya.

Gerakan ramah lingkungan ternyata menguntungkan. Lihat saja permintaan tas spunbond. Tas ini bisa digunakan berkali-kali sehingga tidak langsung menjadi limbah. Lebih menyenangkan lagi, permintaan tas yang tinggi tentu membuka peluang bagi usaha kerajinan tas. Lebih menarik lagi, tas ini juga disukai di mancanegara.

Seiring dengan berkembangnya ide tentang kelestarian lingkungan, membuat tas atau kantong yang terbuat dari bahan spunbond mulai ikut ngetren. Produsen tas atau kantong ini pun jelas ikut kecipratan rezeki dari tren itu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar