Minggu, 11 Juni 2017

Perusahaan ini kembangkan plastik halal dan ramah lingkungan

Permasalahan kantong plastik tengah menjadi kajian diseluruh belahan dunia | goody bag bahan spunbond

goody bag bahan spunbond


Menurutnya, Sinar Joyoboyo telah melakukan serangkaian kegiatan kampanye sosial guna memberikan penyuluhan tentang plastik yang baik dan aman. Dia mengimbau masyarakat agar selektif memilih plastik.

"Kami juga memberikan pelatihan kreatif kepada kelompok kelompok masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan limbah plastik untuk menjadi produk kreatif yang berguna dan bernilai ekonomi," pungkas Hengky.

"Untuk pembuatan kantong plastik, kami telah meminimumkan kadar senyawa kimia dari produk produk plastik kami yang tentunya food grade dan degradable grade," ucapnya di Jakarta, Jumat (23/9).

CEO Sinar Joyoboyo, Hengky Sidharta mengatakan bahan tersebut merupakan salah satu tipe dan jenis plastik yang paling umum digunakan untuk pembuatan kantong plastik, botol kemasan, jenis plastik ini dapat di daur ulang untuk kebutuhan lainnya. Perusahaannya telah mengembangkan inovasi tehnik produksi plastik yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan yang tersertifikasi halal oleh MUI.

Hal ini lah yang menyebabkan banyak produsen berlomba untuk membuat plastik ramah lingkungan. Salah satunya PT Sinar Joyoboyo, yang menggunakan jenis plastik aman berbahan High Density Polyethylene (HDPE).

Pemerintah Indonesia sendiri telah memberlakukan kebijakan plastik berbayar pada 21 Februari 2016 lalu, dan mengalihkannya dengan tas belanja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi plastik dan juga mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah plastik.

Tak hanya itu, kandungan kimia yang terkandung di dalam plastik diyakini berdampak pula terhadap kesehatan jika tidak cermat memilih jenis plastik yang digunakan.

 Saat ini, permasalahan kantong plastik tengah menjadi kajian diseluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Plastik menjadi sampah yang sulit didaur ulang dan butuh waktu ratusan tahun untuk proses penguraian.

Diet Kantung Plastik, Tas Belanja Ini Jadi Incaran Pembeli di Instagram | goody bag bahan spunbond



Semenjak pemberlakuan bayaran terhadap kantung plastik, bermunculan para penjual yang mencoba menawaran tas seperti ini. Di Instagram, sejumlah online shop juga mulai banyak menyediakan produk serupa. Umumnya item tersebut diunggah dengan tanda pagar #tasbelanja. Tas itu ditawarkan dengan berbagai harga, mulai dari Rp 250 ribuan hingga Rp 400 ribuan.

Sepertinya, item tersebut sudah langsung laris diburu para ibu rumah tangga. Berdasarkan pantauan Wolipop, beberapa penjual mengatakan jika item ini sudah sold out dan membuka sistem pre order (PO).

Produk yang bisa dikenakan berulang kali tersebut terdiri dalam empat tas berbeda warna. Keempatnya direkatkan dengan velcro sehingga praktis dibawa. Ketika sudah selesai membayar barang belanjaan, yang perlu Anda lakukan adalah melebarkan tas-tas itu dalam trolley. Ketika terbuka, Anda tinggal memasukan produk-produk sesuai dengan kategorinya. Setelah selesai, Anda bisa melepaskan perekat tas untuk dibawa seperti biasa.

Trolley Bags ini didesain oleh kreator asal Irlandia bernama Paul Doyle.  Terinspirasi kebijakan pajak pada kantung plastik yang pertama kali berlaku di negara Paul mulai 2002, wajar saja jika ia mengerti tantangan yang dihadapi para pembelanja di keseharian. Produk tersebut pun awalnya diikutkan dalam sebuah program yang memperkenalkan para pencipta barang-barang inovatif pada tahun 2010. Semenjak itu, Trolley Bags laris dicari para pembelanja dan dipasarkan ke luar negera.

Jika Anda menginginkan kantung yang lebih praktis, Trolley Bags pun bisa dijadikan solusinya. Produk tersebut sudah cukup dikenal sebagai pengganti kantung plastik kala membeli barang-barang di pasar swalayan. Item itu terdiri dari beberapa tote bag yang direkatkan dan bisa dilebarkan dalam trolley sehingga disebut trolley bags.

Untuk Anda ingin ikut andil dalam menjaga lingkungan, sediakan saja sendiri beberapa tas dari rumah. Sejak beberapa waktu lalu, sejumlah pasar swalayan juga banyak menawarkan tote bag ramah lingkungan untuk menampung belanjaan. Kantung tersebut umumnya dihadirkan dengan berbagai corak dan logo swalayan.

Mulai Minggu, (21/2/2016) kemarin sejumlah supermarket sudah memberlakukan bayaran Rp 200 untuk satu kantung plastik. Langkah tersebut dilakukan demi mengurangi sampah plastik yang dinilai mencemari lingkungan. Meski tidak terlalu memberatkan, sejumlah orang terutama ibu rumah tangga tengah mencari alternatif pengganti wadah belanjaan agar hemat dan sebagai dukungan dalam pelestarian alam.

Kantong Plastik Buatan Pemuda Bali Ini Bisa Diminum | goody bag bahan spunbond




Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Yayasan Ellen MacArthur tahun 2016 memperingatkan bahwa pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di laut. Di Indonesia, gelombang banjir plastik di sungai dan lautan telah menyebabkan masalah selama bertahun-tahun. Saluran air di kota menjadi tersumbat, risiko banjir meningkat. Belum lagi, plastik telah menyebabkan kematian hewan laut yang menelan kemasan plastik.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, pengusaha Kevin Kumala optimistis bahwa momok plastik di Indonesia dapat ditangani. Ia memiliki rencana untuk memperluas usahanya ke negara-negara lain di Asia Tenggara. 

Dikutip dari kantor berita AFP, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Tuti Hendrawati Mintarsih, mengakui ada saat ini tidak ada dana dari pemerintah secara khusus yang ditujukan untuk mengurangi sampah plastik. Namun dia mengatakan pemerintah mencoba menerapkan skema nasional, dimana toko-toko wajib mengenakan biaya pada pelanggan yang gunakan kantong plastik dari toko mereka. Skema ini telah diuji coba di berbagai kota dan telah berhasil mengurangi penggunaan.

Bioplastik didefinisikan sebagai plastik yang terbuat dari bahan-bahan biologis seperti tepung jagung, lemak nabati, sementara plastik biasa yang dibuat dari gas alam atau minyak bumi.

Produk bioplastik lainnya telah lama ada di pasar, namun United Nations Environment Programme (UNEP) tampak ragu akan industri tersebut. Dalam laporan tahun 2015, Badan PBB itu menyimpulkan bahwa produk bioplastik cenderung lebih mahal dan tidak memainkan peranan utama dalam mengurangi sampah laut. Meski demikian, pejabat senior UNEP Habib El-Habr, yang bekerja pada perlindungan lingkungan laut, mengakui, bioplastik adalah "solusi inovatif" yang bisa menjadi bagian dari solusi jangka panjang.

tersedak atau tertelan sesuatu yang bisa berbahaya," katanya.
Sekitar tiga ton tas yang diproduksi di pabrik per harinya dan dijual di toko-toko dan hotel, terutama di Bali dan seluruh Indonesia, tetapi juga untuk semakin banyak perusahaan di luar negeri yang menaruh minat pada produknya.

Proyeknya dimulai saat masalah sampah plastik makin merajalela di Bali dan Jawa. Berkantor pusat di Bali, dengan pabrik utamanya di pulau Jawa, produk bioplastik Avani Eco mulai dijual pada tahun 2015. Produk yang paling populer adalah tas yang terbuat dari singkong – bahan makanan yang murah dan melimpah di Indonesia - dengan kata-kata "Saya bukan plastik" yang terpampang di tas tersebut.

Seorang pengusaha di Bali merasa muak terhadap maraknya sampah plastik  yang mengotori Pulau Dewata itu. Ia mencoba untuk mengatasi masalah tersebut dengan mencari solusi alternatif untuk menggantikan plastik konvensional.

Kantong kresek dan sampah bekas kemasan makanan berserakan di jalan dan menyumbat saluran air di perkotaan. Indonesia menghadapi krisis sampah plastik. Pengusaha yang satu ini, punya solusi unik.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar