Senin, 19 Juni 2017

Tas Ramah Lingkungan dengan Gaya Kekinian ala Mahasiswa UGM

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas sebuah tas ramah lingkungan | jual kain spunbond eceran

jual kain spunbond eceran


Sementara mengenai kualitas bahan, BEST menggunakan kain kanvas sebagai bahan luarannya sehingga tampil trendi dan kekinian. Selain itu, kain kanvas juga dapat menyesuaikan ukuran sesuai dengan fungsi utama yang dapat diperbesar. Sedangkan untuk bahan dalamnya menggunakan WP Parasut yang tahan air dan mudah dibersihkan, cocok saat digunakan untuk membawa sayur atau buah yang berair dan barang yang mudah tumpah.

Dengan adanya BEST ini diharapkan dapat memberi solusi saat shopping maupun travelling dengan mengedepankan ramah lingkungan namun tetap tampil fashionable.

Tidak seperti totebag pada umumnya, BEST dapat diperbesar jadi cocok buat belanja bulanan. Selain itu, dilengkapi jaring untuk pengaman bagian atasnya,“ jelas Nadia.

Kelebihan lainnya, pada bagian dalam atas BEST terpasang saku yang diperuntukkan untuk menyimpan handphone atau dompet sehingga lebih mudah dijangkau tangan.

Perbesarannya sendiri mencapai 48 persen dari ukuran normal yaitu yang tadinya sekira 12 liter menjadi 17,5 liter. Selain itu, BEST juga dilengkapi dengan jaring di bagian atasnya sehingga jika memuat barang dalam jumlah banyak tidak akan tumpah dan tetap aman.

Nadia menjelaskan, kelebihan BEST jika dibandingkan totebag yang beredar di pasaran yaitu pada segi kapasitasnya. BEST dilengkapi dengan resleting di bagian sisi kanan dan kirinya, tujuannya agar tas bisa diperbesar sehingga bisa memuat barang dalam jumlah banyak.

“Masyarakat saat ini lebih suka sesuatu yang praktis dan nggak ribet, enak dibawa kemana-mana, bisa untuk travelling dan shopping. Melihat potensi itu kami mencoba untuk memodifikasi tas seperti totebag menjadi tas multifungsi tapi tetap fashionable. Selain itu, kita juga ingin mendukung Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020, “ tutur Nadia, seperti dilansir dari laman UGM, Kamis (8/6/2017).

Salah seorang mahasiswa, Nadia mengatakan, BEST hadir sebagai solusi alternatif atas permasalahan sampah kantong plastik yang ada di Yogyakarta.

Mereka adalah Nadia Atina Solihati (FK), Adi Wahyu Saputra (FEB), Evita Dwi Nastiti (FK), Fajar Arumningtyas (FK) dan Bernadheta Sari Jasmine (FT). BEST termasuk salah satu karya yang lolos didanai Dikti pada ajang PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K) tahun ini.

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggagas sebuah tas ramah lingkungan dengan gaya kekinian yang diberi nama Baggy Expert of Shopping & Travelling (BEST).


Tas Belanja yang Stylish dan Ramah Lingkungan | jual kain spunbond eceran



Tas belanja yang tidak chic memang bukan masalah besar. Tapi kalau kita punya tas belanja yang chic, that would be wonderful, no? Membuat aktivitas belanja kita sedikit punya poin stylish. That is a green fashion. Bahkan momen berbelanja kebutuhan bulanan pun jadi lebih bergaya.

Fashion Designer, Lenny Agustin (bersama ilustrator Diela Maharani) yang ikut mendesain salah satu tas belanja fashionable untuk superindo pada momen pembukaan kompetisi Reusable Bag Design, yang juga bertugas sebagai dewan juri mengatakan kompetisi ini merupakan hal positif untuk mengurangi pemakaian kantung plastik di masyarakat. Lenny menambahkan, "Yang kita lihat paling penting adalah originalitas, tapi yang paling penting juga adalah kepercayaan diri untuk ikut dalam program yang bagus ini."

Untuk mendukung gaya hidup yang lebih baik, dengan tagline “Less Plastic, More Style” Super Indo mengadakan Reusable Bag Design Competition yang dibagi menjadi dua periode yaitu periode submission pertama pada tanggal 2 Des 2016 - 31 Jan 2017 dengan hadiah gift card sebesar IDR 150.000,- untuk 50 pemenang beruntung, serta periode submission kedua yaitu 1 - 28 Feb 2017. Bagi yang suka membuat desain artistik atau ingin berkontribusi,  tak ada salahnya mencoba berkreasi dan mengirimkan desain Tote Bag yang menarik ke http://www.superindo.co.id/competition. 

Sekarang sebenarnya sudah banyak tas-tas belanja dengan model unik, berbahan organik dan reusable (dapat digunakan berulang kali) dijual luas di pasaran.Tas-tas belanja yang akan membantu kita mengurangi konsumsi plastik. Sayangnya, belum banyak juga yang membiasakan untuk memiliki dan menggunakan tas-tas belanja itu.

Penggunaan kantong plastik pada saat kita berbelanja di supermarket memang sudah menjadi kebiasaan. Kita butuh kantong plastik untuk membawa belanjaan kita yang terkadang. Fakta yang masih malas kita sadari, kantong-kantong plastik sisa belanjaan itu bila menjadi sampah tak bisa diurai dalam waktu singkat. Belum lagi bahan kimia yang terkandung di plastik juga bisa berdampak buruk untuk kesehatan.

Ini Dia Dompet Ramah Lingkungan ala Mahasiswa UGM | jual kain spunbond eceran



Biarpun memiliki tagline ramah lingkungan, dompet produksi mahasiswa ini juga didesain fashionable dengan bahan berkualitas dan pilihan motif yang beragam. Salah satu anggota, Aviva mengatakan bahan yang digunakan untuk produk ini adalah kulit sintetis, kanvas, parasut, satin, dan beludru yang tahan air.

Saat ini E-Dom dipasarkan melalui media sosial yang dioperasikan sendiri. Lima mahasiswa UGM ini berharap, produknya bisa menjadi bentuk dukungan untuk mengampanyekan jaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik.

Kelima mahasiswa ini mendesain dompet yang bisa berfungsi sebagai tas kantong. Ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang ditimbulkan dari berbelanja di minimarket atau warung.

"Dompet ini dapat digunakan untuk berbelanja sehingga kita tidak perlu menggunakan plastik," terang Aziz seperti dilansir dari laman UGM, Minggu (17/6/2017).

 Kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan membawanya pada penciptaan inovasi-inovasi benda yang ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan mahasiswa Yogyakarta yang menciptakan dompet eco-friendly.

Dompet ramah lingkungan itu bernama E-Dom atau Eco-Friendly Dompet. Inovasi itu dibuat oleh lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Aziz Askaputra, Permata Hayuningtyas, Andhika Gilang Al Afgani, Rosyida Fajarwati, dan Aviva Lintang Tunjungsari.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar