Senin, 14 Agustus 2017

Pemkot Bogor Minta Konsumen dan Pusat Perbelanjaan Gunakan Tas Belanja

Denny Mulyadi mengaku akan segera menyosialisasikan syarat penggunaan tas belanja  | goody bag bagus


goody bag bagus



Untuk diketahui, di Kota Bogor tercatat baru ada dua supermarket yang mengurangi penggunaan plastik belanjaan, salah satunya Super Indo. Juru Bicara Super Indo, Andy Satrio Yuddho menyebutkan penggunaan tas belanja sudah diterapkan sejak tiga tahun lalu.

“Aturan ini belum diharuskan, masih sekedar himbauan kepada pelanggan kami untuk menggunakan tas belanja, kalau yang belum punya masih kita layani dengan plastik belanjaan. Tapi setiap yang berbelanja kita
edukasi untuk menggunakan tas belanja,” katanya. 

Kita akan coba siapkan poin persyaratan dalam proses perizinan supermarket dan minimarket, ada tahapannya. Yang pasti kita sosialisasikan terlebih dahulu,” katanya, Jumat (12/6).

Menurutnya, saat ini penggunaan tas belanja belum menjadi kewajiban tapi baru sekedar imbauan. Sehingga belum banyak supermarket yang menghentikan penggunaan tas belanja.

“Setelah melakukan sosialisasi, syarat perizinan untuk menyediakan tas belanja tersebut akan diupayakan berlaku terhitung mulai 2016 mendatang. Tahun 2016 kita targetkan, Kota Bogor bebas penggunaan kantong plastik,” jelasnya.

Untuk mengurangi sampah kantong plastik sekali pakai, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, mendorong pusat-pusat perbelanjaan dan konsumen menggunakan tas belanja.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM) Kota Bogor, Denny Mulyadi mengaku akan segera menyosialisasikan syarat penggunaan tas belanja pada pengurusan perizinan. 

Dukung GIBS 2020, Platinum Ceramics bagi-bagi 15 ribu tas ramah lingkungan | goody bag bagus



Dari pantauan sementara di hari pertama, pihaknya mengaku respon dari masyarakat sangat positif. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan program serupa akan dilakukan secara bertahap di kota-kota lain di Tanah Air secara berkelanjutan.

"Platinum Ceramics Industry sangat memerhatikan lingkungan hidup yang selalu memaksimalkan proses recycle untuk limbah hasil produksi kami dan bisa digunakan kembali, sehingga tak mencemari lingkungan. Dan sejak awal perusahaan didirikan pada 1971, kami concern terhadap hal itu, terbukti dari packaging produk PCI yang tak menggunakan plastik, namun karton yang bio-degradable," papar Haryanto.

Menurutnya, kegiatan yang dikemas dalam sebuah kampanye bertema #DietPlastik tersebut sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap upaya untuk meminimalisir penggunaan plastik dalam bentuk apapun, apalagi sejak tahun ini pemerintah juga menerbitkan aturan plastik berbayar di pasar modern maupun tradisional.

"Kami menggandeng Ranch Market, Hypermart, dan Hero yang ada di lima mall di Surabaya, yakni Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center, East Coast, Ciputra World Surabaya, dan Galaxy Mall," kata Haryanto di sela acara tersebut di Hero Supermarket Tunjungan Plaza, Jumat (15/4/2016).

Manager Marketing Promo & Event National PT Platinum Ceramics Industry, Haryanto Setiawan Wiyoto mengatakan, pihaknya menyediakan sebanyak 15.000 tas berbahan spundband yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulang kali yang dibagikan secara gratis kepada konsumen supermarket yang ada di lima pusat perbelanjaan di Surabaya selama dua hari, yakni pada Jumat dan Sabtu (15-16 April 2016) pukul 12.00-13.00 WIB.

Guna mendukung program Gerakan Indonesia Bebas Sampah (GIBS) 2020 yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2016 lalu, produsen keramik nasional PT Platinum Ceramics Industry (PCI) menggelar kegiatan bagi-bagi reusable-bag secara gratis di sejumlah supermarket ternama di Surabaya.


Pola Konsumsi Ramah Lingkungan | goody bag bagus



Menurut Food And Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2006 mencatat industri peternakan dunia menjadi penyumbang gas rumah kaca yang cukup besar melebihi emisi kendaraan bermotor sedunia. Kotoran sapi ikut menghasilkan emisi N2O dan pembusukannya menghasilkan CH4. Menurut FAO di dunia setidaknya ada 1 milyar sapi dan kerbau bersama 1,7 milyar domba dan kambing. 

Populasi hewan ternak tumbuh cepat seiring dengan kian tingginya permintaan akan daging. Hewan ternak ini membutuhkan lahan yang luas, air, dan energi. Dengan mengurangi konsumsi terhadap daging bukan berarti kita tidak bisa memperoleh protein yang dibutuhkan oleh tubuh kita. 

Sumber protein tidak hanya diperoleh dari daging sapi saja tapi juga melalui makanan bergizi lainnya seperti ayam, ikan, dan juga olahan kedelai seperti tahu dan tempe.

Harga makanan organik sekarang memang masih relatif mahal, tetapi jika semakin banyak orang yang mengkonsumsinya produksi bahan makanan organik dapat meningkat otomatis harga semakin dapat ditekan. Keuntungan lain menggunakan produk makanan organik adalah lebih sehat bagi tubuh. Disamping itu juga kita dapat mendukung ekonomi rakyat, karena kebanyakan produk pangan organik banyak dilakukan oleh para petani dan peternak lokal.

Mengapa pertanian organik yang menghasilkan produk pangan organik perlu didukung? Ini dikarenakan pertanian organik tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Sedangkan pupuk kimia dan pestisida untuk memproduksinya menggunakan bahan bakar fosil.

 Penggunaan produk lokal juga menyokong dinamika ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Disisi lain kita juga dapat mengurangi pengeluaran devisa negara untuk mengimpor.

Produk makanan lokal juga memperkecil resiko terhadap pemakaian berbagai zat pengawet. Makin jauh asal produk makanan maka makin jauh jarak dan makin lama waktu tempuh pengiriman. Jadi, produsen makanan harus memberi zat pengawet yang lebih banyak agar produk tetap dapat dikonsumsi setelah sampai dilokasi.

Karena produk lokal tidak perlu didatangkan dari tempat yang jauh. Sedangkan produk impor haruslah didatangkan dari tempat yang jauh, dengan demikian memerlukan bahan bakar fosil (minyak bumi) yang akan melepaskan CO2 (karbondioksida). Disebutkan dari suatu sumber jika 1 juta orang beralih ke makanan produksi lokal selama setahun saja, kita dapat mencegah terlepasnya 625.000 ton CO2 ke atmosfer.

Pembeli atau konsumen adalah raja. Sebagai raja kita mempunyai kekuasaan penuh memilih barang-barang yang akan kita gunakan. Maka dari itu kita tinggal memilih mengikuti arus perkembangan ekonomi yang tidak terkendali dengan pola konsumsi tinggi yang mengakibatkan rusaknya bumi kita ataukah kita akan memilih menahan diri?
Untuk menentukan masa depan bumi kita yang tercinta hendaknya kita cerdas dalam mengkonsumsi produk dengan melakukan perubahan pola konsumsi dan gaya hidup. 

Dengan demikian diharapkan akan mengurangi penggunaan sumber daya baik listrik, bahan bakar, air, dan bahan mentah. Langkah awal perubahan gaya hidup antara lain dengan memilih produk-produk ramah lingkingan. Produk-produk ramah lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung akan menghambat laju pemanasan global.

Hal ini berdampak secara tidak langsung kepada pemanasan global (global warming). Pola konsumsi yang tinggi sedikit banyak telah menjadi penyokong tersebarnya karbondioksida sang biang kerok pemanasan global.

Kehidupan manusia semakin dibanjiri dengan berbagai benda. Industrialisasi dan majunya tekhnologi membuat kita semakin dilimpahi bermacam-macam pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Berbagai benda mengisi kamar mandi, dapur sampai ruang tidur kita. Gaya hidup, termasuk pola konsumsipun berubah. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar