Jumat, 25 Agustus 2017

Ritel Modern Dukung Program Plastik Tidak Gratis

Super Indo yang menjadi tuan rumah Peresmian Uji Coba Pemberlakuan Kantong Plastik Tidak Gratis | goody bag murah


goody bag murah


Yuvlinda menambahkan selama masa uji coba di Bandung ini, Super Indo memberikan diskon sebesar 20% untuk pembelian tas belanja pakai ulang.

'kami dorong pelanggan untuk lebih mencintai penggunaan tas belanja pakai ulang, dibandingkan kantong kresek," ujarnya. 

Adapun uji coba ini akan dievaluasi dalam masa 3 bulan, untuk menentukan pengembangan aturan selanjutnya.

Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai leading sector dalam uji coba aturan kantong plastik tidak gratis ini juga telah menetapkan standar spesifikasi kantong plastik tidak gratis adalah oxo-degradable (oxium) dan SNI.

"Ada insentif dan disinsentif bagi penggunaan kantong plastik sekalai pakai. Namun intinya, kami mengajak para pelanggan untuk berlaku bijak dalam penggunaan kantong kresek tersebut," ujarnya.

Pemerintah telah menetapkan harga kantong plastik adalah sebesar minimal Rp200 per kantong untuk semua ukuran dan berlaku secara nasional.

"Jika plastik tidak gratis, pelanggan kami bisa lebih termotivasi dalam mengurangi penggunaan kantong plastik," ujarnya.

Ia menambahkan Super Indo juga mengaplikasikan perlakuan yang fair di gerai-gerai Super Indo.

"Hal ini merupakan sebagian dari program-program Super Indoe dalam rangka mengajak pelanggan untuk mulai meninggalkan kantong plastik," ujarnya.

Sementara itu, D. Yuvlinda Susanta, Department Head of Corporate Communication & Sustainability Super Indo, mengatakan Super Indo menyambut baik aturan pemerintah akan plastik berbayar ini.

"Di Super Indo, pelanggan memiliki pilihan untuk menggunakan kantong belanja pakai ulang atau menggunakan kardus yang telah disiapkan kasir-kasir kami," ujar Wirawan.

Selain itu, bagi pelanggan yang tidak menggunakan kantong plastik, Super Indo memberikan insentif berupa cash back.

Salah satunya, supermarket Super Indo yang menjadi tuan rumah Peresmian Uji Coba Pemberlakuan Kantong Plastik Tidak Gratis yang berlokasi di Dago Bandung ini juga memberikan berbagai program untuk konsumen terkait program ini.

VP Operations Super Indo, Wirawan Winarto mengatakan Super Indo telah menjadikan upaya-upaya pengurangan sampah sebagai bagian dari operasional supermarket.

Peritel modern mendukung program uji coba peraturan kantong plastik tidak gratis yang diluncurkan di Kota Bandung pada Minggu (21/2/2016).

Kelanjutan Nasib Kantong Plastik Berbayar Tunggu Permen Lingkungan Hidup | goody bag murah



Sosialisai rancangan aturan tersebut perlu dilakukan dengan melibatkan semua mitra dengan harapan tidak kembali terjadi salah paham. KLHK juga melakukan survei daring yang dimulai belum lama ini. 

Survei tersebut juga akan dilakukan secara langsung dengan mendatangi perital, konsumen dan pemerintah daerah. "Nanti kita lihat dari survei seperti apa masukannya," ujar dia.

Keputusan Aprindo untuk menghentikan kantong plastik berbayar pun diakuinya hanya sementara, menunggu dikeluarkannya Permen oleh KLHK. Draft Permen tersebut diakui Tuti telah ada dan sedang melalui tahap sosialisasi. 

"Rancangannya sudah ada, tapi kami perlu sosialisasikan, yang sudah ke Pemda yang belum ke lintas sektor, aktivis, LSM," lanjut dia.

Dengan begitu konsumen memiliki pilihan untuk membeli atau tidak kantong plastik. Penentuan harga Rp 200 dinilai ekonomis untuk kantong plastik yang digunakan, sebab kebanyakan kantong plastik tersebut lebih mudah terurai. "Harganya beda dengan yang konvensional," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang tidak memahami mekanisme plastik berbayar mengadukan laporan hukum kepada pihak terkait dengan alasan kantong plastik merupakan hak konsumen. 

Sebenarnya, kata dia, kantong plastik tersebut memang sejak dulu memiliki harga produksi dan dibebankan kepada konsumen. "Tapi sekarang si plastik itu berdiri sendiri jadi komoditas," ujar dia kepada Republika, Ahad (2/10). 

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Tuti Hendrawati Mintarsih menjelaskan, belum adanya Peraturan Menteri membuat aturan plastik berbayar tidak kuat, sehingga Aprindo memilih untuk menghentikan uji coba tersebut.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencabut keputusan kantong plastik berbayar per 1 Oktober. Keputusan ini ditanggapi beragam terutama terkait komitmen pemerintah untuk mengurangi limbah plastik.

Ridwan Kamil: Sampah Kresek Jadi Penyebab Banjir di Bandung | goody bag murah




"Mudah-mudahan budaya orang Bandung kayak dulu lagi, ke toko belanja bawa kantong sendiri kita akan menggerakan sampai juni kita lihat kita review, mudah-mudahan jadi budaya baru," jelas Emil.

"Kalau kelupaan atau kepepet baru membeli (kantong plastik) dengan nilai yang disepakati bersama minimal Rp 200, tapi kalau tiap toko punya policy sendiri bisa menjual (kantong belanja) seperti di Superindo," jelasnya.

Dia pun tak melarang jika para pengusaha ritel berkreasi menjual kantong belanja pribadi. Namun mesti didesain menarik agar masyarakat berminat untuk membeli.

Saya akan banyak mengimbau program edukasi ke masyarakat, yang keren itu tidak membeli kantong plastik yang keren itu bawa kantong belanja sendiri," tutur Emil.

Emil mengaku bakal lebih giat mengampanyekan gerakan pengurangan kantong plastik di Bandung.

"Jadi dengan begini kita sudah selangkah lebih maju kita akan tegakkan peraturan dan kuncinya ada diedukasi," ucapnya.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Emil itu tetap menilai kebijakan tersebut menjadi langkah maju Indonesia untuk mengurangi sampah plastik.

Penerapan soal kantong plastik berbayar bukan hal baru. Negara tetangga seperti Malaysia, Taiwan, dan Hongkong telah lebih dulu menggunakan regulasi itu.

"Dari 1.500 ton sampah 20 persen anorganik, dari 20 persen hampir dominasinya plastik. Dari laporan, yang bikin banjir-banjir itu hampir semua sampah keresek. Menyumbat aliran sungai. Sampah kresek salah satu penyebab banjir," kata Ridwan di Jalan Ir Djuanda (Dago), Minggu (21/2/2016).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik program kantong plastik berbayar. Menurut dia, pengurangan kantong plastik bisa mengurangi potensi bencana banjir di Kota Bandung.

Menurut data PD Kebersihan Kota Bandung, produksi sampah di Kota Bandung rata-rata 1.500 ton setiap hari. Sebanyak 20 persen di antaranya merupakan sampah anorganik dan hampir 15 persen atau 3 ton sampah berupa kantong plastik.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar