Indonesia terdaftar sebagai negara penghasil sampah plastik di laut terbesar di dunia | jual spunbond motif
Selain itu, kata dia, Tempo Scan juga telah menyiapkan 740.000 shopping bag yang tersedia di gerai-gerai pasar modern secara nasional.
"Selain bisa digunakan secara berulang kali, konsumen tentunya akan mendapatkan keuntungan tambahan lain sepanjang program ini berlangsung mulai 1 Mei hingga 31 Juli 2016," tambahnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Tempo Scan Pasifik Tbk, Handojo S Muljadi, mengatakan, program Tempo Scan Love Earth merupakan program kepedulian lingkungan yang diinisiasi Tempo Scan melalui tas belanja ramah lingkungan bekerjasama dengan mitra retail modern market nasional.
"Melalui program ini, kami menjalin kerjasama dengan mitra seperti Hypermart, Carrefour, Alfamart, Giant, Superindo dan lainnya. Konsumen akan terus didorong menggunakan tas ramah lingkungan secara berkelanjutan, dengan pemberian sejumlah insentif menarik saat mereka berbelanja," beber Handojo.
Pemerintah, lanjut dia, tentunya tak bisa sendirian dalam meminimalisir sampah plastik dan membutuhkan dukungan serta keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk peran swasta.
"Beberapa kota telah berhasil mereduksi sampah plastik hingga lebih dari 80 persen, Balikpapan dan Banjarmasin termasuk yang paling bagus dalam pengurangan sampah plastik," tambahnya.
Kondisi ini tentunya harus disikapi secara serius, termasuk langkah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang merilis kebijakan kantung plastik berbayar di 23 kota untuk meminimalisir penggunaan dan konsumsi kantong plastik.
"Untuk tahap awal diterapkan di 23 kota, dan akan terus ditingkatkan. Program tersebut mengarah kepada penyadaran untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam hal pemakaian kantung plastik," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah dan Bahan Beracun KLHK disela-sela peluncuran program Tempo Scan Love Earth, di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Berdasarkan data Jenna Jembeck, Indonesia terdaftar sebagai negara penghasil sampah plastik di laut terbesar di dunia (setelah Tiongkok yang menduduki peringkat pertama), dengan volume sampah sebanyak 187,2 juta ton per tahun. Kondisi ini tentunya mengindikasikan rendahnya kesadaran, ditambah masih sedikitnya edukasi tentang bahaya konsumsi plastik secara berlebihan.
Carrefour Siapkan Kantong Plastik Ramah Lingkungan | jual spunbond motif
"Kami terus memperkenalkan green bag tersebut dan menawarkan pada pelanggan untuk dipakai berulang-ulang. Gerakan ini tersebar di 25 store Carrefour di Jakarta dengan target Rp 50 juta penjualan. Namun, gerakan ini hanya dilakukan hari ini saja (dalam rangka ulang tahun DKI Jakarta)," tutur Hendrik.
Niat baik ini tentu saja disambut dengan gembira oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik. Menurut Tiza, retailer punya pengaruh yang besar terhadap pasar menengah ke atas. "Karena jumlahnya yang banyak, sekarang ini baru Carrefour yang bersedia melakukannya bersama kami," timpal Tiza.
Hendrik menambahkan, masyarakat belum terlalu peduli mengenai hal ini karena sebagian dari mereka merasa haknya sebagai konsumen dirampas untuk mendapatkan kantong plastik. Untuk itu Carrefour menyediakan kantong plastik ramah lingkungan yang bisa didapatkan dengan harga Rp 400 untuk plastik ukuran besar, dan Rp 200 untuk plastik ukuran kecil. Seluruh penjualan plastik tersebut akan disumbangkan semuanya untuk Ciliwung Institute.
"Ada beberapa bahan makanan yang ketika dibeli di supermarket memang memerlukan kantong plastik, namun kita juga dapat menggunakannya secara bijak," jelasnya.
Menurut Tiza Mafira, Humas Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, kegiatan ini bukan untuk menghentikan penggunaan kantong plastik, melainkan mengurangi penggunaannya.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, konsumsi plastik penduduk Indonesia setiap harinya mencapai 23.600 ton. Untuk DKI Jakarta sendiri, jumlahnya kurang lebih mencapai 8.000 ton setiap hari, di mana 1.060 ton merupakan sampah plastik. Bayangkan jika jumlah tersebut naik setiap hari?
"Kami mengajak para konsumen untuk saling menjaga keselamatan lingkungan untuk kita dan generasi kita selanjutnya. Memang edukasi kepada konsumen masih sulit dilakukan, tapi kami tidak hanya akan berhenti di situ saja," papar Hendrik Adrianto, Head of External Communication & CSR, PT Trans Retail Indonesia kepada KompasFemale di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (12/6/2013).
Namun, menyadarkan masyarakat Indonesia untuk mengurangi penggunaan kantong plastik tentu membutuhkan waktu yang bertahap. Sebagai bagian dari komitmen PT Trans Retail Indonesia untuk mendukung gerakan penyelamatan lingkungan, Carrefour mendukung Gerakan Diet Kantong Plastik untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di kota Jakarta.
Masyarakat Indonesia selama ini tampak kurang menyadari dampak besar yang akan dihasilkan jika memakai kantong plastik secara berlebihan. Dampaknya tidak hanya pada lingkungan, tapi juga pada keberlangsungan kehidupan anak cucu Anda kelak.
Belanja Tanpa Kantong Plastik | jual spunbond motif
Yang bisa dijadikan contoh mungkin toko The Body Shop. Sejak dua tahun lalu, seluruh gerai yang menjual produk perawatan tubuh ini sudah menggunakan kantong kertas yang 80% bahannya adalah daur ulang (post consumers recycled papers) sebagai kantong belanja. Mereka juga menjual Bags For Life (Green Bag) yang terbuat dari cotton organic bagi konsumen yang ingin terus membawa kantong sendiri saat berbelanja."Annita Roddick, pendiri The Body Shop, sangat peduli lingkungan," urai PR Manager The Body Shop Indonesia Ratu Maulia Ommaya.
Jika melihat banyaknya elemen masyarakat yang sudah mengampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik, seharusnya keinginan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang menargetkan Ibu Kota ini bebas kantong plastik mulai 2011 bisa terwujud.
Soalnya konsumen kita tak terbatas individu, tapi juga korporasi," ujar Sano.Memang, beberapa minimarket dan supermarket sudah mulai peduli terhadap kampanye pengurangan kantong plastik. Peritel modern seperti Carrefour dan Circle K sudah menjual tas yang ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti kantong plastik.
Produk kedua adalah tas berbahan nilon dengan kapasitas hingga 10 kg yang bisa dilipat hingga seukuran dompet panjang.Yang menarik, tas ini bisa juga dijadikan gantungan kunci. Jadi bagi mereka yang sering lupa, bisa langsung mengaitkannya dengan kunci rumah atau kunci mobil saat bepergian. Dengan bentuk yang menarik sekaligus praktis, permintaan terhadap tas tersebut cukup banyak. Sano mengaku kewalahan melayani permintaan yang terus meningkat."Karena banyak permintaan, kita ada rencana untuk menambah kapasitas.
Usaha yang lebih konkret lagi dilakukan Mohammad Bijaksana Junerosano, 28, pendiri Greene-ration Indonesia. Greeneration Indonesia adalah perusahaan yang menjual produk ataupun jasa yang berkaitan dengan gaya hidup hijau. Salah satu brand mereka, BaGoes, memproduksi tas/kan-tong belanja ramah lingkungan.Ada dua produk unggulan BaGoes.
Yang pertama ialah tas ber-bahanlakenberestletingyangbisa dilipat kecil hingga seukuran dompet. Tas tersebut dapat menahan berat hingga 3-5 kg.
Demi menyebarkan informasi "menyeramkan" serta mengajak sebanyak mungkin orang untuk mengurangi penggunaan plastik, Thrio akhirnya membuat cause "Kurangi Kantong Plastik" di Facebook. Cause adalah salah satu layanan yang disediakan Face-.book untuk mendukung kampanye atau goal tertentu. Cause "Kurangi Kantong Plastik" yang aktif sejak pertengahan tahun lalu itu sekarang sudah mencatat 176.552 dukungan.
Ujung-ujungnya, warga dunia akan merasakan efek pemanasan global yang kini mulai terasa dan terlihat dampaknya di berbagai belahan dunia.
Contoh paling sederhana adalah plastik polimer sintetik atau plastik yang terbuat dari polyethylene (PE). Plastik ini lebih dikenal masyarakat sebagai kan-tong/tas kresek. Ketika dibuang, kantong plastik ini butuh waktu ratusan tahun agar bisa diurai tanah.Selama waktu yangpanjang itu.plastikakan mencemari tanah. Mau dibakar? Sama bahayanya.
Karena asap dari kantong kresek dapat menimbulkan senyawa berbahaya. Semakin ironis karena untuk membuat kantong plastik dibutuhkan ratusan ribu galon minyak bumi, yang bisa menimbulkan efek rumah kaca.
Plastik memang musuh lingkungan yang belum banyak diketahui orang. Kalaupun tahu, kebanyakan memilih untuk tidak peduli atau pura-pura tidak tahu. Wajar saja, kantong plastik yang selalu diberi gratis saat berbelanja memang menawarkan kepraktisan untuk membawa bawang belanjaan.Padahal di balik kemudahan itu, plastik menyimpan bahaya yang menyeramkan. Bahan-bahan plastik kebanyakan mengandung racun yang tak hanya merusak tanah, tapi juga organ tubuhmanusia.
Kebiasaan yang kurang lebih sama itu juga dilakukanThrio Haryanto, 34. Thrio lebih suka menenteng tiga buku yang baru dia beli dibandingkan harus memasukkannya dalam kantong plastik."Sebagian mungkin menganggap aneh, termasuk kasir yang melayani saya. Ngapain beli buku banyak, tapi tidak mau diberi kantong plastik gratis? Justru dengan mengatakan ke kasir bahwa plastik itu tidak baik, paling tidak mereka jadi tahu," jelas Thrio.
Kebiasaan menolak kantong plastik ini sudah dilakukan Yuliana sejak setahun lalu. Ia menyebut aksi ini sebagai, "bentuk paling kecil yang bisa dilakukan untuk memperbaiki lingkungan"."Soal buang sampah,terkadang saya masih suka sembarangan.
Nah, menolak kantong plastik atau membawa tas belanja sendiri, buat saya lebih gampang," katanya. "Biasanya sayamernbawa tas yang bisa dilipat atau kantong plastik bekas dari rumah. Kalau perlu tinggal dipakai, praktis," tambah dia.
GERAKAN mengurangi penggunaan kantong plastik semakin menggema. Cara yang dilakukan pun beragam. Mulai aksi pribadi, membuat cause di Facebook, hingga berbisnis tas ramah lingkungan."Enggak usah pakai plastik, Mbak. Nanti saya masukkan ke tas saja," ujar Yuliana, 24, saat berbelanja di sebuah minimarket. Selesai membayar, barang belanjaan itu lantas diselipkan dalam tas ransel ukuran sedang yang dipanggulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar